Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Prapanca || Puisi Dian Chandra

Diperbarui: 24 Oktober 2023   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Prapanca berumah dalam puisi
menguraikan pupuh demi pupuh:
pucuk-pucuk kepemimpian Majapahit
yang bermula dari kesepakatan Kertarajasa Jayawardhana dan Wiraraja
yang lalu menghantarkan kegilaan Jayanagara
Sebuah kerakusan yang paling prihatin
memberi ruang dendam di sayup-sayup nurani Tanca

Namun, Prapanca terlampau penurut
pupuh-pupuhnya mengantarkan ketenangan dalam kematian Jayanagara
serupa kedamaian di wajah Wisnu dan Buddha
memaksa Rajapatni Gayatri sejenak berhenti bertapa
untuk mendekap putri dan cucunya
dalam kemegahan tahta
apapun kepastian dan penderitaannya!

Prapanca menyibak pelan perjalanan leluhur Hayam Wuruk
mengalami pupuh demi pupuh
dengan keringat perjumpaan
yang berjejak di sepanjang kunjungan:
tempat orang-orang berduyun-duyun
merayu Dewa dan leluhur
di punggung peristiwa
untuk memapah kehidupan

Toboali, 01 April 2022

Catatan:
Puisi terinspirasi dari Kitab Nagarakrtagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline