Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Bukit Batu Kepale || Puisi Dian Chandra

Diperbarui: 23 Oktober 2023   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

kukatakan, bangka selatan tak pernah kosong
waktunya dipenuhi beraneka jaman
yang mendadak hening di kepala kita
-- hanya mengingat kawin herdek, ruwah, dan baju lebaran

lalu bukit batu kepale menjumpai kita
masih dalam keheningan isi kepala kita
yang telah disenyapkan oleh pasir pasir timah
dan lobster yang berenang
renang di kolam investor asing

kukatakan, aku mulai mencuri dengar percakapan panjang
di bukit batu kepale,
ialah manusia purba
yang menyembunyikan muasalnya
pada goresan goresan tangan

-- mereka bersembunyi
bersemayam dalam keheningan
yang tak kalah panjangnya
padahal telah cukup mengisi waktu
yang kini kita telanjangi
dengan terburu buru:
membikin matahari
berdiri di atas kepala: kita

Toboali, 28 Mei 2022

Catatan: Puisi terinspirasi dari Bukit Batu Kepale, sebuah bukit di Bangka Selatan yang disinyalir menyimpan jejak-jejak masusia prasejarah. Adapun kawin herdek, ruwah, lobster, dan timah ialah hal-hal yang berkaitan dengan Bangka Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline