engkaukah yang berumah dalam puisi
dengan wajah yang berkaca pada lantai-lantai ruang tamu
dan berbaring di pembaringan ayat-ayat tuhan
meletakkan segala keluh, peluh, dan pilu di kamar mandi
yang menyelipkan harapan di meja makan, pada siang dan malam
engkaukah yang berumah dalam puisi
menelan pelan-pelan nasehat ibu bapak
dan menenggak cepat-cepat cinta dan birahi
yang terhidang di meja makan, ruang tamu, dan kamar mandi
namun, selalu ada khotbah di ranjangmu
yang kau dengarkan sepanjang malam
sembari memintal kehidupan
dengan firman dan wahyu adalah coraknya
engkaukah yang berumah dalam puisi
yang menapaki lantai demi lantainya
dengan jejak-jejak purba
dan mendirikan tungku dengan api cinta
tanpa suara yang meletihkan diri
yang asap-asapnya membubung
mendesak ke luar
serupa nyanyian yang kau dendangkan di jiwamu yang kerdil
Toboali, 09 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H