Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Mie Kuah Ikan yang Ramai || Puisi Dian Chandra

Diperbarui: 11 Oktober 2023   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

gulungan mie, direndam sejenak dalam genangan air mendidih
bersama kawan akrab, yang kausebut kecambah

tak perlu banyak-banyak, cukup segenggam tangan anak-anak
cukup membersamai dalam sepiring penuh rasa
dalam siraman kuah ikan yang tercipta dari gilingan ikan parang-parang, beserta bumbu rahasia dan seliter air

taburkan daun bawang dan irisan telur ayam kampung
yang kubeli di pasar terminal

sesaplah aroma kuah ikan
yang mulai menggelayut di hidung
lalu makan pelan-pelan

tak usah risau dengan pilihan, "aduk dan tidak diaduk"
makanlah sesukamu
makanlah semaumu
dari mana saja

sendok, garpu, dan sumpit, tinggal pilih

sesendok kecap asin, bersendok-sendok kuah cabik, perasan jeruk nipis, taburan bawang goreng, remukan kempelang ikan, pun potongan pekempek, tinggal ambil

sepiring penuh mie kuah ikan yang ramai, memang untukmu, lelaki yang berlarian di pantai batu perahu

Toboali, 5 Januari 2022

#PuisiKuliner
#PuisiDianChandra

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline