Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Sapatha dari Negeri Seberang Lanjutan Prolog) || Novel Dian Chandra

Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bersamaan dengan terucapnya sumpah dan kutuk, terjadi hal-hal yang sulit dipercayai oleh logika. Langit malam tampak tak bercahaya. Rupanya bulan tertutup awan hitam yang menggelayut menumpahkan hujan. Sementara nun jauh di selat Vanka, kapal-kapal yang dihuni oleh para lanun mendadak oleng diterpa angin kencang dan badai. Suara gemuruh terdengar riuh. Kilat datang sabung menyabung membawa sekilas cahaya yang menyeramkan. Sementara petir menggelegar memekakkan telinga para lanu.  Mungkin ada beberapa dari mereka yang berakhir menjadi tuli. Pada gelegar selanjutnya sebuah bola api menerjang beberapa kapal sekaligus, kontan saja para lanun itu lari kocar-kacir menyelamatkan diri.

 Melihat wilayahnya porak-poranda karena mulut beracun Datuk, tak membuat Dewa Wisnu marah. Mungkin Sang Dewa sudah cukup senang dapat melihat para pengikut-Nya melakukan ritual pemujaan untuknya meski dengan suatu maksud tertentu. Begitulah sifat setiap dewa. Hanya akan memihak pada para pengabdi-Nya, dan turut membenci musuh dari pengikut setia-Nya. Sebagaimana dapat terlihat pada takdir buruk yang tak lama lagi akan menimpa para lanun dan keturunannya.

Setelah sekian waktu terombang-ambing di lautan, sebagian dari para lanun itu terdampar tak jauh dari Selat Vanka, tepatnya pada salah satu pesisir, tempat dilaksanakannya ritual sumpah dan kutuk oleh Datuk. Maka, dengan sangat terpaksa para lanun yang tersisa itu menghabiskan sisa hidupnya di sekitar pesisir. Tak habis sampai di situ, sepulangnya Datuk menuju Kedatuannya yang megah mulai terjadi keanehan pada kampong yang dibangun oleh para lanun. Kampong itu tak akan pernah muncul dalam pandangan mata, meski para penduduknya dapat beraktivitas sebagaimana manusia normal. Lebih mengejutkan lagi, tak akan ada yang dapat ke luar dari selubung gaib Kampung para lanun. Jika tak ingin mendapat tulah dari sang Datuk penguasa tanah seberang.
***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline