Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Puisi-puisi yang Tersangkut di Otakku || Puisi Dian Chandra

Diperbarui: 27 September 2023   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

greetingsisland.com

PUISI-PUISI YANG TERSANGKUT DI OTAKKU 


#
pagi-siang-sore-malam,
puisi mengejarku
seumpama pekikan anak-anakku
yang selalu ramai

lalu,
aku duduk-duduk saja
di atas pembaringan
sembari menjemput undangan ini itu
dengan tat tut tat tut qwerty ponsel

sedang si bungsu,
masih saja gemar menarik-narik puting

sedang si sulung,
masih saja memekik
minta dikhasihani
padahal mukaku sudah paling
welas asih
-- serupa puisi kanak-kanak
yang hanya ada riang-riang-riang

Toboali, 23 September 2022

##
gara gara puisi,
aku hendak mendaki dunia
& semesta

kukekalkan keinginan
pada pucuk pucuk kepala anak anakku
meniupkan segala doa di sana
-- tempat lalu lalang kutu
& ketombe
juga keingintahuan yang selalu kanak kanak

Toboali, 27 September 2022

###
Kulewatkan segala hingar bingar
dunia. yang selalu abcd
& z. sedang aku
masih saja hendak berumah kata
kata. sedang di rumahku
hanya ada ikan ikan
yang berenang renang
sendiri sendiri.
-- namun, sama sama ingin melepas diri
dari jerat diri
sembari menghitung gaji(h) sendiri

oh wahai, akulah yang paling ramai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline