Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Langgas Jiwa

Diperbarui: 3 September 2022   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LANGGAS JIWA ||  Dian Chandra

 
Kupilih jalan berliku
yang paling tergenang
agar stigma di kepalamu, tak lagi menguasaiku

 
Kupilih mengupahi wanita-wanita
untuk mengendapkan langkah-langkah jin karibmu
yang hampir memeluk ketakutanku

 
Pun
 

Kupilih mengarcakan diri
agar tak harus mengasuhmu
atau menjadi santapan setan wuil
dan hyang jalammo
 

Cukupkan saja deritaku
yang selalu bertumbuh
seolah-olah ketabahan adalah kawan
yang fasih menyingkirkan sesak di dada
dan menghalau anak-anak air mata
yang hendak turun
 

Kutinggalkan kau
yang hanya akrab dengan kutuk dan tulah
dalam langgas jiwaku
menerabas ludahmu yang sengit
di hadapan waktu
yang
gigil
 

Toboali, 28 Maret 2022
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline