Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Puisi: Calon Arang

Diperbarui: 4 September 2022   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi arang. Sumber: Pexels.com/Iuliyan Metodiev

CALON ARANG || Puisi Dian Chandra

kujeda lara. mungkin sejenak. mungkin kulumat lama lama. dalam gaibnya dendam. yang berbaring di peraduan ganda mayit.

kujeda duka. mungkin terlampau sebentar. saat saat kesenangan merangkulku. dalam nyala dendam. dalam hingar. usai pembalasan tulah. dan kutuk. di mana mana.

sedang api membubung. di langit langit malam. mengabarkan durga. bahwa kayu kayu. dari tulang tulang kering. tak pernah kehilangan dirinya. abu kesungguhan.

-- ialah pembebasan duka
:jeda laraku
(air mata yang kutampung
di ceruk tanganku)

Toboali, 21 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline