Lihat ke Halaman Asli

Dian Chandra

Arkeolog mandiri

Jakarta 2086

Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

katanya, jakarta akan tenggelam
usai ramai ramai dikencingi ambisi
orang orang
-- sudah sejak lampau
      "sudah tak kuat ia menanggung
rupa rupa air
di tubuhnya yang kian
gersang."
 

katanya, jakarta terlampau kecil
tak ada lagi tempat persembunyian
ketika orang orang berlomba lomba
menguak rahasia kudus
di kepalanya
-- ialah keviralan yang ditunggu
tunggu
 

kataku, jakarta akan menemui tuahnya
pada musim yang hangat:
ia akan menunjuk nunjuk
kaki kakinya yang kokoh;
menatap tegak pada lembaga pohon pohon
yang kerap mengipasi rumah
rumah penduduk
yang tak lagi mengingat banjir
dan kemacetan;
ia akan meneguk pengetahuan
di pemukiman para ilmuwan
-- agar tak sempoyongan dalam politik adu domba dan uang yang berkelap kelip di saku celana
 

pecah pecah ia menggenangi orang orang
dengan selendang mayang
yang tak pernah purba
: menyegarkan jiwa jiwa yang hendak tumbuh bersama
 
Toboali, 31 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline