Lihat ke Halaman Asli

Pencopet 'Rp1000" dan Koruptor 'Rp1 Milyar'

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia,adalah negara hukum dan demokrasi,sejak runtuhnya orde baru,yang dimotori mahasiswa,semuanya bercita-cita bahwa negara harus mmulai sesuatau yang baru untuk rakyat ,dengan istilah reformasi ,reformasi keadilan,hukum dan sebagainya,tapi sayangnya,negara semakin,"kacau"yang" kecil' masuk tong sampah dan yang "besar'masuk ke kantong,ironis yang miskin semakin miskin yang kaya semakin kaya,kita lihat realitas kenyataan bahwa masyarakat kita semakin terjepit,mau sekolah ,tetapi biaya semakin tinggi,dan masyarakat mau cari makan ,tetapi tak punya uang dan lapangan pekerjaan,akhirnya gejolak sosial timbul,mulai dari maling "kecil" sampai maling "besar".

Pencopet,dia terpaksa melakukan,hanya mau mencari mau sesuap nasi,walaupun jalan mereka tidak dibenarkan oleh agama,tetapi inilah realita,dijalanan,dipabrik-pabrik,pedagang-pedagang kaki lima,sehingga gelandangan,memutar mau mencari makan,sangat beda yang ada dilembaga DPR,PRESIDEN dan sebagainya, mereka berlimpah dengan berbagai tunjangan,dengan gaji yang besar,sangat ironi,mulai dari atas sampai kebawah semuanya,mau mendapatkan pasilitas yang serbah "wah"walaupun berkedok prosedur,utang negara semakin membengka,tapi rakyat yang harus 'menanggungnya" dengan bayar pajak,dan sebagainya,,memang tidak adil,Seorang pencopet mau mencopet uang seorang ibu rumah tangga,ternyata hanya mendapatkan uang Rp1000 didompet,tapi apa daya tertangkap dan di"dor",masuk kepenjara dengan vonis beberapa bulan,tapi ironi seorang koruptor,'maling 'duit rakyat Rp.,1 milyar,karena pejabat,kroni-kronilah,cuma 1 tahun ataw lebih,tidak sebanding dengan pencopet tadi,yang pejabat koruptor di tahanan,masih enak-enakan tidur diatas ranjang dan mempunyai kipas angin,dengan alasan kemanusiaan,dan sangat terbalik dengan,pencopet,tidur 1 blok hingga 20 orang,tidur seperti "kaleng dencis" ya ALLAH,memang susah jadi rakyat kecil,selalu tertindas,yang utang negara rakyat yang membayar tapi ketika rakyat kecil yang bermasalah langsung masuk "kotak sampah".astagfirullah.(hf)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline