Lihat ke Halaman Asli

Megawati & The Art of Deception

Diperbarui: 11 Agustus 2016   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rasanya tidak ada tokoh nasional yang dikerjain politikus sebanyak Megawati: Serangan PDI Pemerintah, Poros Tengah, 'The Rise of SBY' dan 'Pemilihan DPR/MPR pasca Pilpres'. Jika pepatah 'pengalaman adalah guru terbaik' itu benar, Mega-lah yang paling mengerti bagaimana politikus berpikir dan bertindak.

Dalam kaitan dengan Pilgub 2017, Mega telah menjalankan strategi dengan baik. Ketidakpastian menyebabkan kesulitan fokus di pihak penentang Ahok. Seperti pecundang, mereka telah menghabiskan banyak energi menebak-nebak. Independen atau tidak. PDIP atau tidak. Tanpa kepastian tentang PDIP, mereka kesulitan menentukan penantang terbaik. Setiap mereka mulai percaya PDIP akan memilih Ahok, Risma akan keluar dan Ahok akan mulai 'mencari gara-gara' dengan PDIP lagi :).

Di saat-saat terakhir injury time, PDIP akan keluar pertama dengan cantik dan meninggalkan yang lain dalam kubangan. Pada saat itu sudah terlambat. Rakyat telah melihat dengan jijik inkonsistensi politikus busuk dan dengan cantiknya Koalisi Kekeluargaan telah melakukan black campaign terhadap partai sendiri.

Sebenarnya tulisan ini lebih saya tujukan lebih untuk Bu Mega karena banyak sekali tulisan Kompasianer yang menghujat beliau, tentang blunder dan apa yang seharusnya seorang Megawati lakukan sebagai pemimpin PDIP.

Naif sekali bila kita berpikir seorang ketua parpol memiliki kuasa penuh terhadap anggotanya karena politikus bukanlah prajurit. Mereka akan selalu memiliki agenda sendiri. Lebih baik kita fokus ke tokoh-tokoh bersih yang melakukan perubahan dan mendukung partai yang memberikan mereka posisi dan kesempatan terbaik.

Saya melihat Megawati justru telah merubah kelemahan beliau telah menjadi senjata yang begitu ampuh untuk memperdaya lawan politik. Lamban, keras kepala dan sensitif adalah trademark Megawati. Pada saat lawan mengira PDIP yang akan mengerjakan tugas kotor mereka, di situ sebenarnya perlindungan yang diberikan beliau kepada target ancaman. Strategi ini digunakan dalam kasus Petugas Partai, BG, menarik Golkar (PHP utk menggantikan PDIP sbg partai Jokowi) dan Pilgub kali ini.

Megawati mungkin bukanlah politikus alami yang dilahirkan dengan kharisma dan kecerdasan, namun banyak yang lupa bahwa beliau adalah satu2nya politikus yang mendapat hantaman bertubi-tubi dan selalu come back, even stronger. Bisa jadi, beliau bisa jadi adalah politikus terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline