Lihat ke Halaman Asli

Harbi Hanif Burdha

Menjadi Penulis adalah cita-cita saya

Marlis: Musrenbang Jangan Hanya Sebagai Rutinitas Tahunan

Diperbarui: 14 Februari 2017   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kehadiran Marlis, anggota DPRD Sumbar dalam musrenbang di nagari Tanjung Bonai Aur, kecamatan Sumpurkudus, Kabupaten Sijunjung membawa sedikit pencerahan bagi nagari. Atas kepedulian beliau selama ini, mendapatkan tempat yang sanga istimewa dihati masyarakat. Khususnya nagari Tanjung Bonai Aur. Asumsi masyarakat selama ini dalam musrenbang hanya memperebutkan kue pembangunan tertumpu kepada dana desa dan apbd kabupaten. Padahal masih banyak peluang dana yang masih bisa diserap oleh nagari guna membangun daerah. Ada dana Apbd Provinsi, Ada dana Apbn, Perantau dan dana pihak ketiga dari pihak swasta.

"Jangan jadikan Musrenbang hanya sebagai Rutinitas Tahunan. Tapi Musrenbang sebetulnya adalah bentuk partisipasi aktif dari masyarakat. Tolak ukur keberhasilan pembangunan bukan hanya sekedar bisa menghabiskan dana yang sudah jelas-jelas jatas untuk kita. Tapi bagaimana kita mampu membawa peranan pihak luar. Siapa yang tidak kenal dengan nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam. Nagari terbaik ditingkat nasinal dalam sektor pembangunan.

Sungai Pua mendapat Dana Desa dan Apbd yang tidak jauh berbeda dengan nagari kita. Tapi, dukungan Perantau mendapatkan tempat khusus dalam pembangunan nagari tersebut. Kenapa kita juga tidak manfaatkan peluang itu?jangan hanya memperebutkan Dana Desa dan Apbd Kabupaten. Saya sebagai Anggota DPRD Provinsi juga tidak termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kita. Saya merasa sangat sedih dan khawatir. Mohon maaf saja. Dari Daftar Usulan ini, tidak satupun yang bisa saya bawa ke provinsi"tegas Marlis dalam sambutannya.

Marlis yang juga sebagai ketua DPD Hanura Sumbar berkomitmen akan membantu pembangunan daerah semampu dan sebisa beliau. Sebagai anggota DPRD Sumbar belia juga sangat menyayangkan Dana Desa yang diterima Nagari Di Sumatera Barat, sama dengan Dana Desa yang diterima oleh Desa di Jawa. Padahal Nagari di Sumbar dengan Desa di Jawa sangat jauh berbeda. Karena Nagari di Sumbar terdiri dari beberapa desa bahkan ada satu nagari di Sumbar yang terdiri dari 58 desa. Merasa tidak adil bila kue pembangunan teruntuk Nagari di Sumbar disamakan dengan Desa di Jawa.

"Kami di DPRD SUMBAR dan Pemerintah Provinsi akan terus berjuang agar Nagari kita mendapatkan keadilan. Semoga saja, pemerintah pusat mendapat pesan dan hidayah agar Nawacita Jokowi-JK dapat terwujud dengan baik. Meskipun berbagai halangan dan rintangan menghadang perjuangan kita ini" tambah Marlis.

Sambutan dan arahan beliau disambut baik oleh masyarakat. Informasi yang beliau paparkan membuka cakrawala baru bagi nagari. Bahwa ternyata masih banyak jalan dan peluang yang bisa dimanfaatkan dalam membangun nagari.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan Bapak Marlis, walaupun kita undang hanya melalui SMS. Bantuan-bantuan yang beliau kucurkan selama ini juga tidak ternilai lagi. iInformasi yang beliau sampaikan hari ini sangat berharga oleh kita di Nagari. Sesuatu yang selama ini tidak tetfikirkan oleh kita, bahwa perantau juga harus diberi ruang dalam membangun. Semoga musrembang kali ini, menjadi musrenbang yang sukses dan berbeda dari musrenbang sebelumnya" sambut Adam, Bapak wali Nagari TBA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline