Lihat ke Halaman Asli

Harbi Hanif Burdha

Menjadi Penulis adalah cita-cita saya

Kemendikbud Kumpulkan Pengelola TBM

Diperbarui: 20 April 2016   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya(20/04). Angka Minat baca masyarakat secara Nasional sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 2012 yag lalu, UNESCO mencatat minat baca masyarakat indonesia hanya 0,001%. Berarti, dalam 1000 orang, yang memiliki minat baca hanya 1 orang. masih sangat juah dari angka minat baca negara maju lainnya. Singapura saja sudah memiliki angka minat baca masyarakatnya sebanyak 0,45%. yang paling tinggi adalah Jepang. Angka minat baca mereka sudah mencapai lebih dari 90%. Tidak bisa dipungkiri, Minat baca masyarakat berbanding lurus dengan kemajuan nasib suatu bangsa.

Menanggapi kondisi terebut, Direktorat Pembinaan Penddikan Keaksaraan dan Kesetaraan di lingkungan Kemendikbud lebih pro aktif mencarikan solusinya. Gerakan Indonesia Membaca yang menjadi gerakan nasional kemendikbud, akan menjawab semua persoalan ini. Tidak tanggung-tanggung, mereka mengumpulkan para pelopor Pendiri Taman Baca Masyarakat Se-Indonesia dalam rangka pembekalan dan pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola TBM. Kegiatan tersebut diselenggarakan di The Sun Hotel Surabaya mulai tanggal 19 sampai 23 April 2016.

"Melalui pelatihan ini kita berharap kepada seluruh peserta yang hadir agar mampu menjadi motor penggerak dalam meningkatkan minat baca masyarakat kita. Tidak ada pilihan lain, kalau kita ingin maju maka kita harus meningkatkan minat baca kita. Bahkan Tuhan saja meminta kita untuk membaca" arahan Bapak Erman Syamsudin, Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dalam sambutannya.

Beliau juga sangat mengapresiasi, karena beberapa tahun terakhir ini sudah ada kemajuan. Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah di seluruh Provinsi yang ada. Dulu, peserta dari Papua dan Papua barat selalu paling sedikit. Tapi dalam acara tersebut, Papua dan Papua Barat hadir paling banyak. Ini menandakan kalau di Papau dan Papua Barat masyarakat sudah memahami dan mengerti arti keberadaan sebuah TBM.


"Kami sangat bangga dengan Pelatihan ini. Masyarakat di desa kami sudah mulai mengerti pentingnya membaca. meskipun jumlahnya masih belum cukup banyak. Tapi kami yakin, suatu saat nanti Papua menjadi contoh untuk daerah yang lainnya", kata Mama Klara(55) dengan semangat. Ia salah seorang peserta yang berasal dari Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

Pemerintah berharap, meningkatnya jumlah TBM menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca masyarakat secara nasional. Jangan remehkan kekuatan membaca. Semoga ke depan, TBM bisa melahirkan tokoh-tokoh baru yang mampu melakukan perubahan.(Harbi dari Rumah baca Insan Cita)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline