Lihat ke Halaman Asli

KKN Rekognisi UPI 2022: Program KMMI UPI Pelatihan Storytelling Multibahasa di Era Digital/Mendongeng dan Pendidikan Karakter

Diperbarui: 8 November 2022   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: YouTube TV UPI

Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) merupakan pembelajaran bentuk kursus singkat/short course yang meliputi hard skills dan soft skills.

 Program KMMI menawarkan alternatif pembelajaran yang lebih dinamis, kompetitif, yang didorong oleh permintaan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan yang dibutuhkan industri dan atau kewirausahaan. 

Program KMMI diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang mengajukan proposal dan lulus seleksi. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program KMMI dengan 6 pilihan kelas. 

Kelas Pelatihan Storytelling Multibahasa di Era Digital yang bekerja sama dengan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI memberikan bekal kompetensi storytelling menggunakan bahasa Indonesia/bahasa Sunda/bahasa Asing di era digital dengan narasumber dan praktisi yang berpengalaman dari UPI, SEAQIL, KPBA dan INABBY. 

Pelatihan yang dilaksanakan selama lebih dari satu bulan ini mempelajari tentang pengetahuan dasar storytelling, manfaat storytelling, pendengar storytelling, materi storytelling, teknik dan persiapan storytelling, komunikasi dalam storytelling, media dan sarana storytelling di era digital dan storytelling sebagai industri kreatif. 

Pada satu sesi kelas yang dibawakan oleh Prof. Dr. Tri Indriani, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia menyampaikan koherensi antara mendongeng dengan pendidikan karakter pada anak-anak. Pada kelas tersebut, disampaikan bahwa kegiatan mendongeng dapat menjadi metode dalam memberikan pendidikan karakter pada anak-anak. Anak-anak perlu diberikan pendidikan karakter secara menyenangkan dan terintegrasi. 

Mengutip dari Hudhana (2018) beberapa metode yang dapat digunakan dalam menanamkan karakter adalah mendongeng, bercerita kembali dan teater. Ketika anak mampu mengimitasi perbuatan baik yang dilakukan oleh tokoh, maka penanaman karakter pada anak dikatakan berhasil. Selain itu, anak dapat mengimitasi bahasa yang digunakan dalam dongeng sehingga kemampuan bahasa meningkat dan perbendaharaan kata juga meningkat (Hudhana dan Fadillah, 2018). 

Kemudian, disampaikan juga beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan media dongeng untuk menanamkan pendidikan karakter, yaitu:

  • Pilihlah dongeng yang sesuai usia pendengar

  • Gunakan dongeng yang menghibur sekaligus memberikan nilai pendidikan kepada pendengar 

  • Gunakan dongeng yang mengandung bahasa yang baik dan sesuai dengan tingkat pemahaman pendengar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline