Lihat ke Halaman Asli

Ambisi Meraih Penghargaan HAM, Warga Papua Jadi Korban Isu Bohong

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sabtu, 12 Mei 2012 di Queen Street Auckland, Selandia Baru, Amnesty Internasional menganugerahkan penghargaan kepada mantan anggota Parlemen New Zeland dari Partai Hijau Keith Locke sebuah gelar baru, yakni : Aotearoa's Human Rights Defender.

Penghargaan ini sebagai pengakuan atas dedikasi Locke terhadap Hak Asasi Manusia di Selandia Baru, serta atas seluruh pengabdiannya terhadap korban-korban pelanggaran HAM di banyak negara, antara lain memperjuangkan kebebasan pencari suaka asal Aljazair Ahmed Zaoui. Keith Locke juga dinilai telah memainkan peranan penting dalam banyak isu HAM yang cukup kontroversial seperti di Timor Timur, Timur Tengah, Sri Lanka, China, Fiji, dan Tibet.

Wakil Direktur Amnesty Internasional Selandia Baru, Rebecca Emercy dalam pidato penyerahan penghargaan itu mengatakan : "When we at Amnesty speak to communities or people here in New Zealand who have also sought our advice and help, Keith's name is often mentioned as someone who has unfailingly assisted them."

Keith terpilih dari lima nominator, yaitu Jon Stephenson (jurnalist), Rosslyn Noonan (former chief human-rights commissioner), Annie Goldson (documentary film-makers) and Rob Hamill (atlit dayung).

http://www.radionz.co.nz/news/national/105690/amnesty-gives-human-rights-award-to-keith-locke

Modus Klasik

Berita dari negeri tetangga itu, telah "dikemas" sedemikian rupa oleh para aktivis Papua untuk mendapatkan simpati masyarakat Papua. Sejak akhir April lalu, mereka telah mengundang media lokal dan mengumumkan bahwa Forkorus Yaboisembut adalah calon pemenang Penghargaan Pembela HAM yang digelar oleh Perwakilan Amnesty Internasional New Zeland. Padahal, masuk nominasi pun tidak.

Ketika pengumuman pemenang itu dikumandangkan dari Auckland, segera berita bohong pun disebarkan. Bahwa Forkorus Yaboisembut adalah pemenang Human Rights Defender Award 2012 di Auckland, Selandia Baru. Media cetak dan media online lokal sontak memuat berita heboh hasil rekayasa para aktivis Papua merdeka ini dengan judul besar. "Pro M Terima Novel Perdamaian", demikian judul headline Bingang Papua. Penghargaan untuk Forkorus diterima oleh DR Yakob Rumbiak, Herman Wanggai, dan Markus Haluk.

"Untuk itu kepada seluruh warga masyarakat bangsa Papua yang mendiami Negara Republik Federal Papua Barat/Negara Cendrawasi ini agar bersama sama kita menaikan puji dan syukur kepadaTuhan, karena  selama ini Tuhan selalu turut campurtangan dalam perjuangan bangsa papua, sehingga hal tersebut dinyatakan bagi kita semua segenap bangsa Papua,"demikian Saireri Daud Abon, tokoh pro M yang mengklaim dirinya sebagai Gubernur Wilayah II ini kepada Bintang Papua.

http://www.bintangpapua.com/headline/22796-pro-m-terima-novel-perdamaian

Sebelumnya, tokoh Pro M lainnya, Elly Sirwa menggelar jumpa pers di Kantor DAP, Waena, Jumat (27/4/2012) mengatakan bahwa Forkorus dalam kapasistasnya sebagai 'presiden negara Papua Barat' bakal menerima penghargaan dari Amnestiy Internasional sebagai pembela HAM. http://bintangpapua.com/headline/22204-forkorus-bakal-terima-penghargaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline