Lihat ke Halaman Asli

Haratua Aritonang

Saya hara aritonang berprfesi sebagai konten kreator

meningkatkan komunikasi proses belajar mengajar melalui diskusi tanya jawab di smp negeri 18 medan

Diperbarui: 17 Juni 2023   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENINGKATKAN KOMUNIKASI PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI DISKUSI TANYA JAWAB DI SMP NEGERI 18 MEDAN

Sebagai mana kita adalah makhluk sosial yanga artinya manusia itu sendiri harus membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai makhluk sosial juga erat kaitannya dengan yang namanya interaksi sosial. Jika manusia masuk ke dalam ruang lingkup sosial, maka mereka juga harus melakukan interaksi dengan orang disekitarnya. Hal ini yang menyebabkan proses sosial itu terjadi kerena adanya hubungan timbal balik. Dapat kita simpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Tak jarang disebutkan kalau seseorang akan kesulitan bertahan hidup tanpa menjalin interaksi dengan seorang individu lainnya. Hal ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial, yaitu interaksi sosial.

Semua murid dan guru tentunya mengharapkan suasana belajar yang harmonis. Namun tidak semua proses itu terjadi justru sebaliknya. Hal ini dapat disebabkan karena komunikasi yang dibangun murid dengan guru tidak berjalan dengan baik dan membuat proses belajar mengajar serasa membosankan. Jika ini terjadi maka murid tidak dapat mencerna setiap pembelajaran yang masuk. Dalam situasi ini peran seorang guru sangat dibutuhkan untuk merubah suasana pembelajaran. Disini saya coba untuk menerapkan beberapa metode pembelajaran yang didalamnya terdapat hubungan komunikasi antar guru dan murid .

PERTAMA, BERMAIN KUIS TANYA JAWAB

Kalau biasanya sebelum memulai pembelajaran di kelas, terkadang para guru langsung menanyakan tugas -tugas materi yang sebelumnya. Namun hal ini justru membuat para murid belum siap dalam pergantian jam pelajaran. Disini saya mencoba mengubah suasana pembelajaran dengan bermain kuis. Hal ini saya lakukan agar murid dapat dengan tenang dan fokus dalam jam pelajaran berikutnya. Cara ini juga berfungsi dalam mengendalikan emosi. Setiap murid yang biasanya primitif dalam mengikuti pembelajaran, melalui kuis tanya jawab ini dapat membantu mereka untuk lebih percaya diri lagi. Kuis yang saya bentuk berupa pertanyaan seputar pertanyaan umum yang ada di lingkungan sekolah.

KEDUA, DIALOG FACE TO FACE

Dialog face to face yang dimaksud adalah berhadapan secara tatap muka langsung dengan murid yang pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini bertujuan agar setiap mendapatkan kesempatan yang sama. Dengan metode face to face ini dapat membuat guru dan murid saling memahami katakter masing-masing.

Saat proses belajar mengajar berlangsung, saya mengamati setiap murid yang ada. Terkadang saya melihat ada beberapa murid yang hanya memberikan reaksi biasa saja dan ada juga yang masih belum memiliki rasa simpati dalam mengikuti pembelajaran.

Saya mendatangi kursi anak tersebut dan menanyakan pelajaran apa yang dia suka. saya juga menanyakan hoby serta cita-cita anak tersebut suatu saat nanti. Mungkin saat proses pembelajaran bersifat ramai, anak tersebut tidak percaya diri untuk berdiskusi sehingga dia pun akhirnya lebih memilih untuk diam dan mendengarkan.Namun saat saya berdiskusi secara langsung di meja belajarnya, dia pun akhirnya berani untuk berdiskusi dan percaya diri kembali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline