Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Agar Ikhlas

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua perlu belajar, dan memulai dengan kerangka berpikir yang benar, untuk menjadi seorang mukhlisin. Orang yang ikhlas melakukan segalanya karena Allah Ta’ala saja.

KERANGKA BERPIKIR

Seorang itu dinilai dari apa yang ia lakukan berulang-ulang. Sementara perbuatan yang ia lakukan berulang ulang adalah buah dari apa yang ia pikirkan terus-menerus. Kerangka berpikir yang benar akan menuntun pemiliknya untuk berprilaku benar juga, begitu pun sebaliknya.

Kerangka berpikir yang benar dalam melakukan aktivitas kebaikan apa pun itu, berpijak pada dasar pikiran yang berorientasipada keridhaan serta balasan dari Allah. Seorang beriman dengann iman yang benar, meyakini bahwa keridhaan Allah, kebesarannya melampaui apa pun yang menjadi tujuan manusia berbuat baikdan balasan dari Allah merupakan satu satunya balasan yang memuaskan dan mencukupi, di dunia dan di akhirat. Apa pun aktivitas yang hendak dilakukan, hendaklah didasarkan pada dasar pikiran ini.

Seorang yang berpikir dengan benar, ketikahendak melakukan suatu kebaikan bagi orang lain, ia tidak berpikir, “Apakah orang seperti ini nantinya bisa membalas kebaikan saya? “Karena keyakinannya akan balasan dari Allah, di dunia ini serta di akhirat nanti, sangat lah kuat.

Boleh jadi orang yang akan ditolongnya tidak mampu membalas kebaikannya, namun Allah membalas kebaikannya di dunia ini dengan menyiapkan orang lain lagi untuk berbuat suatu kebaikan kepada si pelaku kebaikan.

Kebaikan itu seperti tanaman buah, yang kelak akan berbuah kebaikan lagi bagi si penanam. Ini adalah hokum Allah yang ditetapkan- Nya dalam kehidupan di dunia ini. Betapa banyak kita jumpai orang yang senang berbuat baik kepada orang lain, mendapat kemudahan dan kebaikan dari orang lainnya lagi, beum ia kenal sebelumnya. Sementara di akhirat, pahala yang disediakan pun tak terkira besarnya, berlipat ganda sesuai dengan kehendak- Nya.

Namun lagi-lagi, sebagaimana dalam hal lainnya, untuk dapat berpikir dengan benar agar senantiasa ikhlas pun, manusia perlu meminta pertolongan Allah. Bukannkah untuk dapat mengingat Allah, bersyukur dan beribadah kepada Nya pun, kita dituntun untuk meminta pertolongan Allah?

Allahumma a’innii ‘ala dzikri-Ka wa syukri-Ka wa husni ‘ibadati-Ka.”Yang artinya,“Ya Allah tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu.”

BERDOA AGAR IKHLAS

Salah satu do’a yang Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam ajarkan adalah sebagai berikut.

“Ya Allah, dengan ilmu dan kuasa-Mu atas segala makhluk, hidupkan lah aku jika menurut- Mu hidup itu lebih baik bagiku, matikanlah aku jika menurutmu mati lebih baik bagiku. Aku mohon kepada-Mu baik dikala sendiri maupun ditengah keramaian, berilah aku kebahagiaan abadi dan kegembiraan yang tidak terputus. Aku mohon kepada-Mu untuk senantiasa merasa ridha terhadap ketentuan-Mu serta kumohonkan pada-Mu kehidupan yang menyenangkan setelah kematianku, kesenangan memandang wajah-Mu dan kerinduan untuk bertemu dengan-Mu. Aku berlindung kepada Mu dari keburukan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikan lah kami orang-orang yang Engkau beri petunjuk. “ (Dikutip dari hadts yang diriwayatkan oleh An Nasa-I dengan sanad terpercaya, lihat Sunan An-Nasa-I, no. 1289).

HADIAH TERBESAR

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri, salah seorang sahabat Nabi Shallallahu ’alayhi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah bertanya kepada penduduk surga? ‘Mereka menjawab, ‘Baik Rabb, kami dan kebaikan ada ditangan-Mu. ‘Allah bertanya, ‘Apakah kalian ridha?’ Mereka menjawab, ‘kenapa kami tidak ridha wahai Rabb, Kau telah member kami sesuatuyang tidak Kau berikan pada seorang pun dari makhluk-Mu. ‘Allah berfirman, ‘Mau kah kalian Aku berikan apa yang lebih baik darinya?’ Mereka bertanya, ‘Wahai Rabb, apalagi yang lebih baik darinya? ‘Allah berfirman, ‘Aku halalkan keridhaan-Ku untuk kalian, Aku tidak akan murka pada kalian setelah itu selamanya.” (Lihat hadits no. 5057 dalam Shahih Muslim).

Penduduk syurga yang sangat gembira dengan semua kenikmatan di syurga terperangah bahwa ternyata ada hal lain yang lebih membahagiakan mereka, yaitu keridhaan Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline