Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Haqqul Hakim

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menuju Society 5.0: Menghubungkan Kearifan Lokal dengan Teknologi Global Melalui Sistem Informasi

Diperbarui: 31 Agustus 2023   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.pointstar.co.id/wp-content/uploads/2022/07/SOCIETY-5.0-2.png

Di era kontemporer ini, terjadi pergeseran menuju pandangan baru yang dikenal sebagai Society 5.0. Paradigma ini mencerminkan evolusi masyarakat menuju integrasi harmonis antara teknologi canggih dan kebutuhan sosial manusia. Salah satu pilar fundamental dalam mencapai tujuan visioner ini adalah peran sentral sistem informasi. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam bagaimana sistem informasi memainkan peran dalam menghubungkan kearifan lokal dengan teknologi global dalam konteks Society 5.0.

Evolusi Society: Dari 1.0 hingga 5.0

Untuk memahami Society 5.0, kita perlu melihat tahapan evolusi sosial yang mendahului. Society 1.0 adalah era berbasis pertanian di mana manusia bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian utama. Kemudian, Society 2.0 memperkenalkan era industri dengan revolusi manufaktur. Era Society 3.0, yang juga dikenal sebagai masyarakat berbasis pengetahuan, mengalami lonjakan signifikan dalam penerapan teknologi informasi. Society 4.0 membawa kita ke era digital, di mana teknologi otomasi dan konektivitas mulai mengubah lanskap ekonomi dan sosial.

Namun, paradigma Society 5.0 mengusung pendekatan yang lebih holistik. Pendekatan ini mengajukan gagasan bahwa teknologi digital memiliki peran di luar meningkatkan efisiensi, yaitu mendukung kesejahteraan manusia dan lingkungan. Dalam Society 5.0, teknologi digunakan untuk menangani masalah sosial, membawa kebahagiaan, dan menghubungkan manusia dengan alam dan budaya mereka.

Peran Sistem Informasi dalam Society 5.0

Di tengah peralihan menuju Society 5.0, sistem informasi memainkan peran sentral. Sistem informasi adalah jaringan yang menghubungkan teknologi, data, manusia, dan proses. Sistem informasi mencakup komponen konkret dan abstrak, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, serta koneksi dan komunikasi kompleks di antara elemen-elemen tersebut. Tujuan utama dari sistem-sistem ini adalah untuk memungkinkan perolehan, pemeriksaan, dan penyebaran informasi yang lancar dan efisien, yang semuanya merupakan elemen penting dalam proses pengambilan keputusan yang terinformasi dan bijak.

Dalam Society 5.0, sistem informasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kearifan lokal dengan teknologi global. Penggabungan antara kearifan nenek moyang, yang meliputi adat istiadat, moralitas, prinsip-prinsip, dan pengetahuan yang diwariskan selama berabad-abad, dengan perkembangan global seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, dan Internet of Things (IoT), menghasilkan solusi yang relevan dengan lingkungan setempat sambil memiliki dampak global yang luas.

Mengintegrasikan Kearifan Lokal ke dalam Solusi Teknologi

Salah satu contoh nyata bagaimana sistem informasi menghubungkan kearifan lokal dengan teknologi global adalah pengembangan solusi berbasis IoT di sektor pertanian. Selama periode yang signifikan, para petani di berbagai wilayah telah sangat bergantung pada pengetahuan lokal mereka untuk mengelola budidaya tanaman dan mengatasi perubahan iklim. 

Kemunculan dan adopsi luas teknologi IoT telah membawa kemampuan untuk mengumpulkan data secara real-time melalui sensor yang mencakup berbagai faktor, seperti penilaian tingkat kelembaban tanah dan suhu, yang menandakan kemajuan substansial dalam domain ini. Sistem informasi mengambil data ini, menganalisisnya, dan memberikan rekomendasi kepada para petani mengenai kapan harus menyiram, menggunakan pestisida, atau melakukan tindakan lainnya.

Oleh karena itu, sistem informasi menggabungkan kearifan lokal para petani dengan teknologi global IoT untuk mengoptimalkan hasil panen. Peningkatan efisiensi regional tidak hanya mengarah pada peningkatan produksi tetapi juga memiliki potensi untuk mengatasi masalah kelaparan global dan keamanan pangan.

Melestarikan Budaya Melalui Teknologi

Di luar pertanian, sistem informasi juga memainkan peran dalam melestarikan budaya lokal. Menyebarluaskan budaya global dalam era globalisasi sering kali mengancam budaya lokal. Namun, sistem informasi dapat membantu melestarikan kearifan lokal dengan memfasilitasi dokumentasi, penyebaran, dan pembelajaran praktik budaya.

Platform digital memiliki kapasitas untuk berfungsi sebagai mekanisme akumulasi dan pelestarian beragam adat istiadat budaya, termasuk tradisi lisan dan bentuk seni klasik, yang dengan demikian menjaga warisan budaya dan membantu generasi muda dalam membentuk koneksi dengan akar sejarah mereka. Dengan demikian, teknologi berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat identitas lokal dalam konteks global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline