Lihat ke Halaman Asli

Haqimah Shafa Salsabilla

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Memahami Andragogi, Pendekatan Pembelajaran Bagi Orang Dewasa

Diperbarui: 10 Juni 2023   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Andragogi berasal dari kata andra yang memiliki arti orang dewasa yang dihubungkan dengan pedagogy yang berasal dari kata paid berarti anak dan agogos yang artinya memberikan bimbingan atau petunjuk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa andragogi merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang diperuntukkan bagi orang dewasa. Andragogi sangat diperlukan bagi orang dewasa yang perlu melakukan pendidikan atau pelatihan tertentu untuk suatu kepentingan dalam kehidupannya. Pembelajaran pada pendekatan ini lebih berfokus pada pembahasan mengenai pengajaran dibandingkan dengan pembahasan mengenai pembelajarannya.

Dalam pendidikan orang dewasa, materi sebagai tambahan sumber pengetahuan tidaklah cukup, sehingga sangat diperlukan adanya rasa kepercayaan diri yang kuat, hal ini disebabkan karena pada orang dewasa telah mengalami berbagai perubahan dalam bertambahnya pengetahuan dan keterampilan, serta perubahan pada sikap mentalnya. Dalam andragogi yang paling penting adalah apa yang dipelajari orang dewasa, bukan apa yang diberikan oleh pengajar. Hal ini berarti hasil akhir yang akan menjadi penilaian adalah apa yang didapatkan oleh orang dewasa selama berlangsungnya proses belajar, bukan apa yang diajarkan oleh pengajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran andragogi adalah menggunakan student centered learning, yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didiknya, sehingga dalam andragogi diharapkan peserta didik dapat ikut serta berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Lalu, bagaimana proses pendekatan pembelajaran andragogi? pendekatan pembelajaran andragogi dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini:

  • Proses pembelajarannya lebih menekankan teknik dengan cara mengajak peserta didik ikut serta berperan aktif yang dapat dilakukang dengan diskusi, simulasi, demonstrasi, studi kasus, dan masih banyak lagi.
  • Proses pembelajaran menerapkan aplikasi yang praktis, sehingga tidak membosankan. 
  • Proses pembelajaran lebih sering berkelompok di mana di dalamnya sangat diperlukan rasa saling menghargai pendapat satu sama lain.
  • Pengajar membantu peserta didik dalam menerima hal baru.

Dalam setiap proses pembelajaran tentu memerlukan sumber pembelajaran, lalu apa saja sumber pembelajaran pada pendekatan andragogi?

Sumber belajar yang paling utama bagi orang dewasa adalah teman, keluarga, dan orang-orang yang dikenalnya, serta pengajar. Selain itu, orang dewasa juga dapat menggunakan sumber pembelajaran berupa media cetak, seperti buku, modul, handout, jurnal, dan masih banyak lagi, serta media non-cetak, seperti power point.

Pembelajaran dengan pendekatan andragogi memang memiliki banyak kelebihan dalam prosesnya, namun seringkali muncul permasalahan dalam pembelajaran pendekatan  andragogi. Apa saja masalah yang sering muncul pada pembelajaran pendekatan andragogi?

  • Dalam proses pembelajaran, orang dewasa akan mendapatkan hal baru yang kemungkinan untuk sulit dipahaminya.
  • Dalam proses pembelajaran terkadang muncul perasaan bosan.
  • Teori yang diajarkan bersifat mutlak, sehingga sulit untuk dipahami oleh orang dewasa dan sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
  • Dalam proses pembelajarannya perlu untuk mempelajari materi sendiri, sehingga terkadang muncul kesulitan dalam memahami materi yang diberikan.
  • Materi yang diajarkan pada andragogi terkadang tidak spesifik sehingga membuat orang dewasa sulit dalam memahaminya.
  • Orang dewasa sulit untuk menerima perubahan, sehingga kemungkinan mereka akan kesulitan dalam beradaptasi.

Pada orang dewasa kebanyakan mereka telah menjadi individu yang mampu menggerakan dirinya sendiri, sehingga mereka ingin orang lain memandang mereka sebagai individu yang mandiri dan memiliki identitas diri. Selain itu, orang dewasa juga tidak suka diperlukakan sebagai anak-anak, seperti ditekan, dipaksa, dan diatur oleh orang lain. Hal ini dapat terjadi karena mereka telah memiliki banyak pengalaman, pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan. Dalam hal ini, pengajar harus mampu menyesuaikan cara mengajar yang sesuai dengan karakteristik orang dewasa. 

DAFTAR PUSTAKA

Budiwan, J. (2018). Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy). Qalamuna, 10(2), 107--135.

Wahono, Imsiyah, N., & Setiawan, A. (2020). Andragogi: Paradigma Pembelajaran Orang Dewasa pada Era Literasi Digital. Jurnal Proceeding Universitas Muhammadiyah Surabaya, 517--527.

Sumiyamo. (2007). Pembelajaran Orang Dewasa Berbasis Andragogi. Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF, 2(1), 49--55. https://doi.org/10.21009/JIV.0201.7 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline