Judi online di Indonesia semakin menjadi masalah yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan generasi muda. Data terbaru dari Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terdapat 8,8 juta pemain judi online, dengan sekitar 80% berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah dan anak muda. Angka ini mencerminkan maraknya praktik perjudian daring yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak negatif pada struktur sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari perspektif ekonomi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa perputaran uang terkait judi online mencapai Rp283 triliun pada semester kedua 2024, meningkat dari Rp174 triliun pada semester pertama. Kenaikan ini menunjukkan bahwa judi online semakin diminati, terutama karena kemudahan akses dan promosi yang masif di media sosial. Dengan transaksi yang dapat dilakukan mulai dari Rp10.000, banyak orang merasa lebih mudah terlibat dalam perjudian tanpa menyadari risiko yang ada, yang dapat menciptakan kemiskinan baru dan memperburuk kondisi ekonomi, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Dampak judi online sangat luas dan kompleks, dengan kecanduan menjadi salah satu masalah paling mendesak, terutama di kalangan remaja. Kecanduan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Banyak mahasiswa terjebak dalam siklus berusaha mendapatkan kembali kerugian, yang merusak kesehatan mental mereka dan mengganggu proses belajar serta hubungan sosial. Selain itu, banyak pemain judi online terjebak dalam utang pinjaman online ilegal, berharap mendapatkan dana cepat untuk menutupi kerugian, tetapi justru terjerumus lebih dalam ke dalam utang.
Lebih jauh lagi, judi online berdampak pada produktivitas ekonomi secara keseluruhan. Individu yang kecanduan cenderung kehilangan fokus pada pekerjaan atau studi, yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan bahkan kehilangan pekerjaan. Fenomena ini menciptakan dampak sosial yang lebih luas, seperti masalah keluarga, kehilangan pekerjaan, dan bahkan bunuh diri, yang berkontribusi pada penurunan produktivitas dan peningkatan biaya sosial. Masyarakat yang kecanduan judi cenderung mengalokasikan dana mereka untuk aktivitas ini, sehingga mengurangi belanja pada sektor produktif.
Meskipun pemerintah telah membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring dan memblokir ribuan rekening terkait perjudian, banyak masyarakat merasa langkah-langkah tersebut belum cukup efektif untuk mengatasi masalah ini secara mendalam. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif untuk menangani fenomena ini.
Salah satu langkah penting adalah meningkatkan edukasi masyarakat tentang risiko judi online. Program edukasi harus ditujukan tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga kepada orang tua dan masyarakat umum agar mereka lebih sadar akan bahaya yang ada. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terhadap platform perjudian online sangat diperlukan untuk mencegah akses oleh anak-anak dan remaja. Tanpa pengawasan yang memadai, platform perjudian akan terus berkembang dan menjaring lebih banyak individu.
Dukungan psikologis bagi mereka yang mengalami kecanduan judi juga harus menjadi prioritas. Layanan konseling dan dukungan kelompok dapat membantu individu pulih dari kecanduan dan kembali ke jalur yang benar. Menciptakan lingkungan sosial yang mendukung bagi mereka yang ingin berhenti berjudi sangat penting agar mereka tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka.
Secara keseluruhan, judi online adalah masalah kompleks yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak—pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah pemain judi online di kalangan generasi muda, kita harus bersama-sama mencari solusi yang efektif agar dampak negatifnya tidak semakin merusak kehidupan individu dan masyarakat. Edukasi, regulasi ketat, dan dukungan sosial adalah kunci untuk mengatasi fenomena ini demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi generasi muda agar mereka dapat tumbuh tanpa terjerumus ke dalam praktik perjudian yang merugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H