Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat secara signifikan sejak dini akibat kekurangan gizi kronis. Dengan kata lain, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata anak se-usianya.
Meskipun tidak semua anak pendek mengalami stunting, namun semua anak stunting pasti memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari teman sebayanya. Kondisi ini memerlukan penanganan segera dan tepat, terutama pada bayi. Menurut kepala desa Kaliglagah Murniaji, "Terdapat 9 anak di Desa Kaliglagah yang mengalami stunting dengan berbagai macam faktor".
Faktor utama dari stunting ini adalah pernikahan dini dan faktor lainnya adalah kurangnya asupan gizi yang diperoleh balita sejak awal masa kehidupan, pola makan yang tidak seimbang, perawatan yang tidak memadai setelah melahirkan, gizi anak yang kurang, infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan gizi buruk.
Namun hal itu juga bisa di atasi dengan mengatur pola makan yang bernutrisi contohnya seperti Protein, zat besi, kalsium, vitamin A, vitamin C, vitamin D, asam folat.
Oleh karena itu mahasiswa KKN kolaboratif 131 desa Kaliglagah telah memperkenalkan salah satu produk makanan untuk mencegah stunting dari bahan alami yaitu dari olahan daun kelor yang di buat menjadi puding, daun kelor ini mempunyai berbagai manfaat, salah satunya sangat bagus untuk pencegahan stunting pada ibu hamil dan anak usia dini, hal ini masyarakat juga dapat mencoba membuatnya dari rumah.
Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di dusun Pakisan desa Kaliglagah, kelompok KKN kolaboratif 131 berkolaborasi dengan posyandu setempat agar sosialisasi dapat dilakukan bersamaan dengan jadwal posyandu yang ada.
Sosialisasi tersebut berhasil mendatangkan 20 orang ibu-ibu. Dalam sosialisasi tersebut Ibu Dwi selaku dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq sekaligus pemateri menerangkan bahwa "menikah diumur 20 tahun keatas dapat mencegah terjadinya stunting"
Daun kelor dikenal kaya akan nutrisi, termasuk protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A. Dengan mengolah daun kelor menjadi puding, dapat menciptakan makanan yang lezat serta menarik bagi anak-anak, sekaligus memastikan asupan gizi yang cukup. Selain itu, puding daun kelor juga dapat menjadi cara yang kreatif untuk memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak dan ibu hamil, sehingga membantu membangun kebiasaan makan yang baik sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H