Uh, selalu terasa sesak mengingatnya
Rentetan waktu yang tercoreng-moreng ulah salah
Menyisakan perih jauh lebih dalam di dada
Tidak ada yang patut dipersalahkan
Kalau derita membajui diri sempurna
Elok, rupawan, dan pesakitan
Jika senja masih terlihat indah
Mestinya mampu bibir ini menarikan senyum
Seperti saat raga masih berbelenggu korupsi
Tak sadar lukanya, tak sadar sakitnya
Aku melapalkan namaMu