Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Masih Menjabat Tangan Si Koruptor

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Uh, selalu terasa sesak mengingatnya

Rentetan waktu yang tercoreng-moreng ulah salah

Menyisakan perih jauh lebih dalam di dada

Tidak ada yang patut dipersalahkan

Kalau derita membajui diri sempurna

Elok, rupawan, dan pesakitan

Jika senja masih terlihat indah

Mestinya mampu bibir ini menarikan senyum

Seperti saat raga masih berbelenggu korupsi

Tak sadar lukanya, tak sadar sakitnya

Aku melapalkan namaMu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline