Lihat ke Halaman Asli

Hapsari Husna

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Siapa yang Dapat Menghentikan Israel? Berikut Peran Global atas Konflik yang Terjadi antara Iran dan Israel

Diperbarui: 22 April 2024   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Guru besar hukum internasional hikmahanto juwana memberikan penjelasan mengenai konflik yang terjadi antara iran dan israel dan mengapa tidak ada yang dapat menghentikan israel.  

Konflik Iran dan Israel kian memanas, lantas bagaimana peran kekuatan global Amerika serikat, Rusia dalam konflik Iran Israel ini. AS terlihat menahan Israel agar tidak membalas serangan yang diberikan oleh Iran, karena Amerika Serikat mengetahui konsekuensi apa yang akan terjadi, yaitu perang dunia ke-3. Jika Israel melakukan serangan balik kepada Iran maka Iran akan menyerang lebih besar kepada Israel. Jika sebelumnya Iran tidak menyerang pemukiman maka atas hal tersebut Iran mungkin akan melakukan penyerangan di daerah permukiman.


Ketika hal tersebut terjadi maka AS akan menurun. Dengan menurunnya Amerika Serikat memungkinkan Iran mendapatkan bantuan yang berasal dari Lebanon, Yaman dan Suriah. Kemudian Rusia dan Korea Utara akan turun untuk membela AS sehingga dapat memicu terjadinya perang dunia ke-3.


Perang dunia ke-3 tersebut akan menimbulkan kelambatan ekonomi dunia, krisis multidimensi seperti pangan. Dan negara yang akan terdampak lebih dahulu adalah negara-negara berkembang. Untuk menghindari hal tersebut hal yang dilakukan Indonesia melalui menteri luar negeri, yaitu Retno Marsudi adalah menghubungin mitra mitra negara seperti Yordania, Inggris, dll untuk memastikan agar negara menahan diri sehingga tidak terjadi perang dunia ke-3.


Lalu mengapa tidak ada yang dapat menghentikan Israel. Israel tidak dapat dihentikan karena dalam masyarakat internasional yang berlaku bukanlah aturan yang harus dipatuhi atau dipedomani dalam negara-negara berperilaku. Tetapi yang berlaku adalah “Might is Right” atau kuat itu benar. Israel kepada Iran tidak kuat, sedangkan Israel kepada hamas kuat.


Amerika Serikat ada dibelakang Israel dan Amerika Serikat memiliki lobi Yahudi yaitu warga negara Amerika Serikat yang merupakan keturunan Yahudi yang dapat mempengaruhi perekonomian. Para lobi Yahudi juga memberikan kontribusi kepada para kandidat presiden Amerika Serikat sehingga AS tidak mungkin melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan keinginan lobi Yahudi.


Dalam permasalahan ekonomi, Amerika Serikat mencoba mengatakan bahwa Iran salah agar diberi sanksi ekonomi atau penurunan petinggi Iran sebagai serangan balasan. Hal tersebut yang disebut sebagai “might is right”, ketika seseorang memiliki kekuatan maka dia yang benar. PBB dan negara-negara lainnya seperti Indonesia terlihat hanya menyaksikan tanpa berbuat banyak. Hal tersebut terjadi karena segala sesuatu tidak diatur oleh hukum tapi diatur oleh kekuatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline