Lihat ke Halaman Asli

happy salmon

Mahasiswa

Hubungan antara Karma, Dharma, dan Moksa dalam Ajaran Upanisad

Diperbarui: 15 Januari 2024   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Upanisad merupakan salah satu bagian dari ajaran Sruti, yang adalah bagian dari ajaran kitab suci Veda, selain sastra-sastra Brahmana. Upanisad tersendiri mengandung ajaran filsafat, meditasi, dan konsep ketuhanan. Upanisad ini disusun dalam jangka waktu yang sangat panjang, dan jumlahnya pula kurang lebih mencapai 900, meskipun sebagain besar di antaranya sudah musnah. Upanisad banyak membahas atau membicarakan tentang konsep  Tuhan (Brahman), atman, karma, reinkarnasi, dan moksa, serta menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Weda, bahkan menjadi sakha untuk memaparkan isi dari Catur Weda Samhita. Secara harfiah, Upanisad diartikan sebagai "duduk dekat di bawah guru," namun isi pokok Upanisad telah melampui pengertian dasarnya ini.

  • Dharma dalam Upanisad merupakan konsep yang berkembang sebagai prinsip universal hukum, ketertiban, dan kebenaran. Dharma memiliki beberapa aspek, seperti:

Prinsip Universal Hukum: Dharma menjadi pedoman dan aturan dalam kehidupan, mengatur bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dan menjaga keseimbangan dalam dunia

Ketertiban: Dharma mengatur bagaimana individu mengalami kesadaran, kemampuan, dan tanggung jawab serta bagaimana mereka berperilaku dalam kehidupan.

Kebenaran: Dharma memberikan pengetahuan mengenai bagaimana individu dapat mencapai kehidupan yang sejahtera dan mencapai moksa (pembebasan).

Dalam Upanisad, konsep dharma berlanjut sebagai prinsip yang mengatur kehidupan dan menjadi dasar untuk memahami bagaimana individu dapat menjaga keseimbangan dan mencapai kehidupan yang sejahtera. Dharma juga menjadi pedoman dalam praktik keagamaan dan kehidupan sehari-hari umat Hindu

  • Karma dalam Upanisad merujuk pada konsep hukum sebab-akibat dalam kehidupan sehari-hari. Karma Phala adalah keyakinan bahwa setiap tindakan atau perbuatan (karma) akan menghasilkan akibat atau konsekuensi yang sesuai. Ada tiga jenis karma phala: praraba karma phala (karma yang kita terima saat kita melakukan perbuatan yang baik), prarabda karma pala (karma yang kita terima saat kita meninggal), dan sancita karma pala (karma yang kita terima saat kita berada di dunia berulang-ulang). Konsep karma phala menjadi salah satu dasar keyakinan dalam agama Hindu dan memainkan peran penting dalam pandangan dunia dan praktik keagamaan umat Hindu
  • Moksa dalam Upanisad merujuk pada konsep pembebasan atau kebebasan dalam agama Hindu. Hal ini merupakan tujuan akhir umat Hindu yang hanya dapat dicapai melalui jalan dharma. Moksa memungkinkan seseorang untuk terbebas dari hukum karma phala, kelahiran berulang-ulang, dan penderitaan, serta mencapai kesadaran tertinggi dan keabadian. Dalam Upanisad, moksa dijelaskan sebagai bersatunya atman (jiwa) dengan Brahman (Tuhan) dan merupakan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Konsep ini menjadi salah satu gagasan utama dalam berbagai Upanisad dan merupakan tujuan akhir dalam ajaran Hindu.

Upanisad merupakan salah satu kitab suci yang sangat penting dalam ajaran agama Hindu yang banyak memjelaskan tentang konsep ketuhanan (Brahman), manusia dan atman, awal dan akhir semesta, kematian, karma dan reinkarnasi, dan juga mimpi.Perlu kita ketahui bahwa, Upanisad dengan karma, dharma, dan moksa memiliki keterkaitan dalam ajaran agama Hindu. Di dalam ajaran agama Hindu, karma adalah hukum sebab akibat atau juga timbal balik dari sebuah perbuatan yang kita perbuat dalam kehidupan sehari-hari. Dharma merupakanajaran tentang bagaimana kita berperilaku yang baik terhadap sesama mahkluk hidup dan juga jalan atau tindakan yang benar dan sesuai dengan aturan dalam agama Hindu. Moksa adalah tujuan akhir umat Hindu yang hanya dapat dicapai dengan jalan dharma. Dengan tercapainya moksa maka orang akan terbebas dari hukum karma phala, terbebas dari kelahiran berulang-ulang atau punarbawa. Orang yang telah mencapai moksa jauh dari kegelapan mendapatkan kebahagiaan tertinggi dan keabadian bebas dari penderitaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline