Lihat ke Halaman Asli

Happy Relita

Mahasiswa Universitas Airlangga

Bahaya Bermain Saat Hujan: Mengenal Risiko Tenggelam Pada Anak dan Pentingnya Peran Orang Tua

Diperbarui: 3 Januari 2025   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Seperti yang banyak masyarakat ketahui, Indonesia merupakan negara tropis yang hanya memiliki 2 musim saja. Musim kemarau atau panas dan juga musim hujan. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2024 waktu terjadinya musim kemarau dimulai pada bulan Mei hingga Agustus kemudian di lanjutkan dengan musim hujan pada bulan Oktober hingga Februari 2025 mendatang. Namun perkiraan musim belum tentu terjadi sesuai dengan prediksi. Saat ini Indonesia telah memasuki musim hujan, dimana hujan mulai mengguyur berbagai wilayah di Indonesia. Hal itu menyebabkan beberapa daerah di Indonesia yang rawan banjir mulai meningkatkan kewaspadaannya.

Saat terjadi hujan yang cukup deras sering kali membawa kebahagiaan pada kalangan masyarakat tertentu contohnya adalah anak-anak. Anak-anak kerap kali senang jika hujan turun dengan deras karena mereka akan bermain hujan. Namun, tanpa disadari sudah banyak kasus anak-anak tenggelam saat bermain hujan karena terbawa arus air pada saat banjir, ataupun terjatuh di gorong-gorong dan masih banyak lagi kasus serupa lainnya. Kasus anak tenggelam saat hujan baru saja terjadi pada Selasa sore (24/12/2024) saat Surabaya diguyur hujan lebat. Kejadian tersebut terjadi di daerah Menganti. Wiyung, Surabaya. Seorang anak berusia 3,5 tahun terjatuh dalam selokan dan hanyut terbawa arus. Anak tersebut ditemukan 4 hari kemudian disungai dalam kondisi meninggal dunia. Anak tersebut ditemukan berada di balik timbunan eceng gondok. Kejadian tersebut harus membuat kita sadar akan betapa berbahayanya bermain hujan di luar rumah tanpa pengawasan orang tua.

Banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi tenggelamnya anak, yang pertama anak tidak bisa berenang. Hal tersebut menjadi faktor kuat anak bisa tenggelam. Dengan memberi pelajaran atau edukasi terkait dasar-dasar renang kepada anak adalah langkah awal untuk mengurangi risiko tenggelam. Selanjutnya yaitu pentingnya pengawasan orang tua. Orang tua harus selalu mengawasi pergerakan anak-anak mereka. Pada saat bermain hujan pastikan anak anda bermain pada area atau tempat yang aman, seperti di halaman rumah yang tidak terdapat selokan maupun gorong-gorong. Karena pada saat terjadi hujan deras curah air akan naik dan membuat selokan atau gorong-gorong akan rata tingginya dengan tanah dan tertutupi air. Itulah yang bisa membuat anak tenggelan karena jatuh ke selokan. Mereka tidak bisa melihat mana pijakan tanah atau jalan dengan selokan.

Maka dari itu, pengawasan orang tua kepada anak sangat menjadi kunci penting bagi keselamatan anak-anak anda. Kesadaran orang tua untuk terus memantau anak adalah suatu kewajiban bagi para orang tua di luar sana. Selain itu peran pemerintah setempat juga diperlukan untuk memberi himbauan pada saat musim hujan untuk warga setempat agar tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di luar rumah saat hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline