Lihat ke Halaman Asli

Salsabilah

Mahasiswi Pendidikan Sosiologi 2019 FIS UNJ

Peran Pemuda dalam Menyuarakan Mental Health Awareness

Diperbarui: 19 Oktober 2021   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Salsabilah

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Isu kesehatan mental akhir-akhir ini tengah ramai dibahas oleh kalangan masyarakat, khususnya anak muda. Sejak pertengahan pada masa Pandemi Covid-19 hingga saat ini, isu kesehatan mental menjadi topik yang tidak pernah habis untuk dibahas tuntas. 

Karena sebagian pemuda dan pemudi Indonesia merasa relate atau terhubung dengan isu-isu kesehatan mental di mana banyak membahas tentang trauma berkepanjangan sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari, stress berat, depresi, serta gangguan-gangguan mental lainnya.

Ditambah kondisi selama pandemi yang menyulitkan seseorang untuk bertemu keluarga dan teman menjadi alasan dibalik gangguan mental yang dialami. 

Sebut saja perasaan tertekan dan takut di tengah pandemin, namun sayangnya kita tidak bisa bertemu dengan orang terdekat atau bahkan kesulitan menghubungi teman cerita. 

Sehingga ketakutan dan kecemasan semakin menggunung karena tidak tahu apa yang harus dilakukan saat itu juga, melahirkan gangguan mental yang digejalai oleh ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.

Jika kesehatan mental kita terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental dalam diri kita. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Tentu sangat berbahaya apabila tidak mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat.

Kebanyakan waktu yang dihabiskan oleh anak muda di dunia maya, ternyata berpengaruh pada kesehatan mental mereka. Di mana mereka melihat gaya hidup seseorang melalui kacamata media sosial, lalu mulai membandingkan kehidupan sendiri dengan kehidupan orang lain. 

Padahal apa yang dilihat di dunia maya kadang bukan suatu yang nyata. Selama ini pengguna media sosial, khususnya anak muda tergiur akan gaya hidup orang lain yang mereka lihat di media sosial.

Hal ini menimbulkan kecemasan dan cenderung tidak percaya diri akan apa yang tengah ia lakukan. Namun, tidak semua pula anak muda merasakan hal itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline