Lihat ke Halaman Asli

Run Lola Run : Lola si Pembuat Keputusan

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

After game is the before game –Franka Potente-

Lola membanting gagang telepon, ia berpikir keras, satu persatu orang muncul dalam kepalanya. Terlintas sepintas wajah ayahnya. Lola kemudian berlari menuju Deutsche Transfer, menuju ayahnya. Adegan itu mengawali sebuah film absurd setengah fantasi Run Lola Run.

Lola adalah seorang perempuan berpenampilan nyentrik dengan rambut berwarna merah dan gaya ala punk. Ia baru saja menerima telepon dari kekasihnya Manni yang membutuhkan bantuannya dalam waktu 20 menit. Manni baru saja menjalankan tugasnya, dalam tugas itu ia membawa uang 100.000 Mark untuk bosnya. Uang itu tertinggal di kereta api bawah tanah dan diambil seorang pemulung. Ia harus menyerahkan uang itu tepat pukul 12.00.

Kesan yang paling ingin saya sampaikan adalah sangat berbeda ketika menonton film Hollywood dengan film-film non-Hollywood, entah itu Asia atau Eropa. Akhir cerita terkadang tidak bisa ditebak, begitu juga alurnya. Termasuk film ini. Konflik dalam film ini ditampilkan di awal cerita. Kemudian dalam penyelesaian konflik semua yang dipikirkan Lola ditampilkan, tanpa penonton tahu itu hanyaada di pikiran tokoh utama. Di akhir cerita baru tahu Lola memilih yang terbaik dari semua keputusannya. Latar yang dihadirkan juga sederhana, hanya orang-orang yang ditemui, bertegur, lalu lintas dan gedung-gedung. Lalu dimunculkan juga potongan-potongan bayangan masa depan orang-orang yang ditemui Lola sepanjang perjalanannya.

Hanya sedikit sekali percakapan. Lola ditampilkan sebagai seorang energik dan mengambil keputusan dengan sangat cepat. Ia terus berlari sepanjang adegan. Lola si pembuat keputusan ditampilkan melalui tiga adegan yang berbeda dalam menolong Manni. Adegan pertama setelah ia berpikir meminta bantuan ayahnya, ternyata ia datang ke Bank tempat ayahnya bekerja pada waktu yang tidak tepat. Ayahnya tengah membicarakan masalah dengan kekasihnya. Lola kemudan diusir dan diberitahu bahwa ia bukan anak kandung ayahnya. Lalu ia berlari menuju Manni, ia terlambat. Manni masuk ke sebuah toko di pusat kota untuk merampok, kemudian dengan terpaksa Lola membantunya. Keduanya kemudian dikepung polisi, dan Lola tertembak. Lola tidak mau hal ini terjadi, ia membuat keputusan lain.

Bagian kedua, Lola pergi ke Bank Belanda untuk menemui ayahnya. Ayahnya tidak bersedia membantu dan Lola akhirnya merampok 100.000 Marks. Lola berhasil kabur, tetapi pada saat ia tiba, Manni tertembak. Bagian ketiga, Lola datang ke Bank Belanda, ia tidak berhasil bertemu ayahnya. Ia kemudian berpikir cepat untuk mendapatkan sejumlah uang yang dibutuhkan Manni. Kemudian ia pergi ke tempat Casino. Ia memenangkan sejumlah uang yang ia butuhkan. Pada saat yang bersamaan Manni juga berhasil mengambil uangnya kembali dari seorang pemulung. Akhir cerita Manni berhasil menyerahkan uang sejumlah 100.000 Mark kepada bosnya dan keduanya masih memiliki uang yang dimenangkan Lola dari bermain Casino.

Lola yang diperankan oleh Franka Potente disandingkan dengan Manni dipernakan oleh Moritz Bleibtreu ditampilkan dengan gaya yang unik. Film besutan produser Jerman ini bertambah menarik dengan animasi yang ditampilkannya. Dipoles dengan pemeran pembantu film ini menjadi lebih hidup dengan kalimat-kalimat bijaknya, seperti satpam bank yang mengatakan kalimat-kalimat ini pada Lola dalam tiga adegan itu. Pada bagian pertama satpam mengatakan, “ Kita semua pasti memiliki hari yang buruk.” Kedua “Ini bukan harimu, hari ini tak masalah, kau tak bisa memiliki segalanya.” Dan yang ketiga “ Setidaknya kau datang sayang.” Ketiga kalimat itu dikatakan satpam saat Lola akan meninggalkan Bank.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline