Satu kata apa yang ada di dalam pikiran kalian jika disebutkan kata "matematika"? angka? rumus? sulit?. Banyak siswa di Indonesia yang tidak menyukai pelajaran matematika. Ada banyak alasannya seperti banyaknya rumus yang sulit dipahami, cara mengajar guru yang membosankan atau karena banyak orang yang mengatakan bahwa matematika itu sulit sehingga hal tersebut tertanam dalam benak pikiran kita.
Salah satu masalah yang ada di Indonesia adalah masalah pendidikan. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya mutu pendidikan yang ada tercermin dari rata-rata prestasi belajar siswa. Salah satunya pada mata pelajaran matematika. Matematika seringkali ditakuti bahkan dihindari oleh siswa. Hal tersebut dapat disebabkan karena matematika merupakan mata pelajaran yang kurang menarik, cara mengajar guru yang membosankan, rumus yang terlalu banyak, dan guru yang kurang menyenangkan. Akibatnya minat belajar siswa terhadap matematika menjadi rendah.
Minat belajar siswa memiliki pengaruh terhadap pembelajaran Matematika. Dimana minat dapat menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap Matematika. Minat dapat ditumbuhkan dalam diri siwa. Guru memiliki peran dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika. Salah satucara yang dapatdilakukan guru untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap matematika adalah dengan menanamkan mind set baru tentang matematika.
Sering kali peserta didik memiliki mind set bahwa Matematika adalah sebuah momok menakutkan dalam hal pembelajaran. Sebagai guru, mengubah pola pikir peserta didik merupakan cara yang paling dasar, supaya peserta didik dapat menerima Marematika sebagai hal yang baru dan menyenangkan. Peran guru juga untuk meracik cara pengajaran dan pembelajaran Matematika semenarik mungkin. Sehingga, peserta didik perlahan dapat menumbuhkan minat belajar terhadap Matematika.
Ketika peserta didik mulai memiliki minat terhadap matematika maka, meskipun peserta didik mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran mereka tidak akan lagi memiliki kecenderungan untuk menyerah dalam menyelesaikan soal tersebut. Karena ketika pesert didik memiliki minat maka, akan timbul rasa ingin tahu peserta didik untuk menemukan jawaban dari soal tersebut.
Selain dalam proses pemecahan masalah, minat juga dapat meningkatkan daya tangkap pserta didik terhadap pelajaran matematika yang diberikan guru. Dimana pikirannya mulai terarah kepada pembelajaran dan dapat mengikuti alur pembelajaran tersebut. Hal inni mempunyai dampak besarbagi peserta didik. Hal ini karena, pembelajaran matematika yang disampaikan guru dapat diterima peserta didik dengan baik dan tujuan dari pembelajaran pun dapat dicapai, baik oleh guru maupun peserta didik.
Berikut beberapa upaya (seorang guru) untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap matematika :
1. Cara mengajar yang digunakan oleh guru
Sebagai seorang guru, kita perlu memperhatikan cara pengajaran yang digunakan. Hal ini berguna untuk memikat keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Metode ceramah yang sering kali digunakan sangat tidak efektif karena sedikit kesempatan siswa untuk bertindak aktif dalam belajar. Berikut beberapa contoh pengajaran di kelas yang dapat menarik keaktifan siswa :
Pertama, menggunakan alat peraga. Misalnya ketika belajar nilai tempat bilangan. Bahan dasar alat peraga nilai tempat adalah kardus bekas, kertas bekas, dan tutup botol air mineral yang di atasnya tertulis angka 0 sampai dengan 9. Kardus dan kertas bekas digunakan untuk membuat kotak angka dari satuan hingga ribuan. Untuk bilangan satuan, kotak berwarna biru, bilangan puluhan berwarna merah, bilangan ratusan berwarna merah muda, dan bilangan ribuan berwarna hijau. Misalkan seorang siswa ditugaskan untuk menentukan tempat suatu bilangan 245, maka siswa tersebut akan memasukkan angka 5 pada kotak biru, kemudian angka 4 dimasukkan pada kotak merah, dan 2 pada kotak merah muda.
Kedua, memasukkan unsur teknologi sebagai media pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi makin hari semakin maju. Dampak adanya Covid-19 juga mengharuskan kita untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi. Sebagai seorang guru, kita dapat menggunakan powerpoint, video ataupun gim online sebagai media pembelajaran.