Lihat ke Halaman Asli

Banyak Perempuan Gak Bisa Orgasme

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perempuan banyak yang susah mencapai orgasme. Kebutuhan seks perempuan adalah berbeda dengan lelaki.

Lelaki sering tergoda dengan apa yang dia lihat.  Contohnya, perempun yang pakai baju sexy, perempuan yang cantik mukanya, perempuan yang langsing dan sexy tubuhnya, perempuan yang besar payudaranya.  Ada yang juga tertarik dengan rambut panjang, mata yang bias menari, dan sebagainya.  Antara penglihatan yang paling menggoda ialah perempuan bugil.

Perempuan berbeda.  Perempuan mungkin suka yang romantis.  Perempuan suka ngomong-ngomong yang indah dan manis.  Ada perempuan yang suka sentuhan yang halus dan romantis.  Kebanyakan perempuan suka “foreplay” sebelum permainan yang sebenar (“coitus”).

Lelaki terutamanya lelaki muda sering kali terlalu cepat.  Bila dah ghairah, terus mau ke “main dish”.  Tidak “appetizer” dulu.

Lelaki muda biasnya cepat datang dan cepat selesai.  Orgasme dicapai dalam 5 hingga 15 minit.  Mana mungkin pasangan perempuannya bisa capai orgasme.

Perempuan biasanya lebih perlahan mencapai orgasme.  Sang lelaki haruslah bersabar.  Makanlah “appetizer” dengan banyak ngomongan indah, sentuhan halus.  “Foreplay” adalah penting untuk perempuan beransur-ansur menjadi ghairah.

Apabila perempuan dah menjadi ghairah, bolehlah sang lelaki itu memulakan “main dish.”

Oleh kerana itu, banyak lelaki muda lebih kuat tetapi tidak bisa memuaskan pasangannya sehingga tahap orgasme.  Kadang kala, lelaki pertengahan mungkin kurang kuat tetapi lebih romantis dan lebih pandai dengan teknik-teknik “foreplay”; maka itu, bisa membawa pasangannya mencapai orgasme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline