Lihat ke Halaman Asli

Tambal-Tambal Cinta

Diperbarui: 12 Juni 2024   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penulis sedang memesan lontong & nasi gurih di samping tukang tempel ban, daerah Pancing-Medan. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Tambal-Tambal Cinta

Sebelum raga dipertemukan semesta berpapasan dengan mu

Ya, tentu 'ku 'tak mengenal mu
Kau pun demikian

Pahatan takdir mengguratkan pena cinta di batin 'ku dan kau

Perjumpaan itu t'lah menjadi awal untuk rasi-rasi hari kita

Detik waktu, hari, minggu, bulan bahkan tahun menjadi alarm pengingat kebersamaan yang t'lah dilalui

Namun, nampaknya jejak-jejak itu 'tak seperti ban mulus tanpa tambalan

Keakuan saling mengambil peran dalam skenario nihilism

'Tak terhingga kini mulut t'lah saling silang berdebat

Ya, kini cinta t'lah dipenuhi tambalan-tambalan muakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline