Lihat ke Halaman Asli

Dengan Mulut yang Sama Mengeluarkan Perbendaharaan yang Berbeda

Diperbarui: 5 Mei 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi perbendaharaan yang baik dan jahat lewat kata-kata yang keluar dari mulut. (Sumber gambar: Pexels.com/Rodolfo Clix)

Mulut yang Baik atau Mulut yang Jahat

Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. (Matius 12:35).

Perhatikan! Ini penting. Orang yang kelihatan rohani sekali dalam hidupnya, belum tentu adalah orang yang sungguh-sungguh telah percaya dan terima Yesus Kristus sebagai Allah dan Tuhannya, jikalau masih selalu berbicara tentang hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Orang Farisi dikalangan orang-orang Israel dipandang sebagai kaum rohaniawan. Tetapi orang Farisi ini juga yang selalu dan bahkan cenderung menyerang kuasa kebenaran yang diberitakan.

Saat Yesus menyembuhkan seorang buta dan tuli karena kerasukan setan, "para beludak" (versi penulis dalam menyebut orang-orang Farisi dan sejenisnya) ini berkata (dalam hatinya): "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." Yang lain mengatakan: "Ia ini agaknya Anak Daud." Mereka tetap ragu dengan kuasa yang menyertai Yesus.

Mereka ini (termasuk "para beludak") adalah golongan orang-orang yang termasuk dalam menghujat Roh Kudus, sebab mereka mengatakan: "Dengan penghulu setan Ia (Yesus) mengusir setan". Dengan kata lain, mereka tidak memercayai kuasa Roh Kudus. Dan itu adalah dosa kekal. Tidak memercayai kuasa Roh Kudus!

Refleksi:

1. Apakah Anda sudah sungguh-sungguh percaya dan terima Yesus sebagai Allah dan Tuhan?

2. Apakah hidup kerohanian Anda sudah sungguh-sungguh murni dihadapan Allah?

3. Apakah hati, pikiran bahkan mulut Anda sudah sungguh-sungguh mengeluarkan perbendaharaan yang baik?

4. Apakah Anda memercayai kuasa Roh Kudus dalam pemberitaan Anda?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline