Lihat ke Halaman Asli

Haposan Christian

Merupakan Siswa SMA

Minuman Modern dan Ancaman Diabetes pada Anak Muda: Menggali Fenomena Boba dan Minuman Trendi Lainnya

Diperbarui: 25 Mei 2024   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture by : ciputra.ac.id

Diabetes sedang menjadi perhatian global, bahkan di kalangan generasi muda. Gaya hidup modern, termasuk pola makan yang tidak sehat, sering kali menjadi penyebab utama diabetes pada usia muda. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan peningkatan drastis dalam jumlah anak yang menderita diabetes, mencapai 70 kali lipat lebih tinggi pada Januari 2023 dibandingkan dengan tahun 2010. Selama beberapa tahun terakhir, minuman-modern, terutama minuman boba, telah menjadi sangat populer dan mendominasi tren minuman di berbagai negara. Namun, popularitas ini juga membawa risiko tersendiri bagi kesehatan, terutama terkait dengan diabetes.

Boba: Lezat Tetapi Berbahaya?

Minuman boba, juga dikenal sebagai bubble tea, berasal dari Taiwan dan telah menjadi favorit di banyak negara, termasuk Indonesia. Minuman ini biasanya terdiri dari campuran teh, susu, atau buah dengan tambahan tapioka atau bola tapioka yang kenyal di bagian dasar gelas. Rasanya yang unik dan sensasi mengunyah tapioka menjadi daya tarik utama boba bagi banyak orang, terutama anak muda.

Namun, apa yang tidak disadari oleh banyak konsumen adalah kandungan gula yang tinggi dalam minuman ini. Sebagai contoh, satu gelas boba rata-rata mengandung sekitar 50 hingga 80 gram gula, bahkan lebih. Ini jauh melebihi batas konsumsi gula harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yang hanya sekitar 25 gram untuk orang dewasa.

Ancaman Diabetes pada Anak Muda

Konsumsi gula berlebihan secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, terutama tipe 2, yang umumnya terkait dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Anak muda yang sering mengonsumsi minuman boba dan minuman modern lainnya yang kaya gula berisiko mengalami lonjakan gula darah yang tidak sehat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Sebagai informasi, diabetes tipe 2 atau diabetes melitus merupakan penyakit jangka panjang yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Penyakit ini adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi terlalu tinggi.  Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit ini dapat meningkatkan risiko gangguan serius pada jantung, mata, dan saraf dalam tubuh.

Hal ini merupakan  kondisi yang dialami seumur hidup, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari pengidapnya. Pengidapnya perlu mengubah pola makan, minum obat, dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengelola penyakit ini.

Selain minuman boba, ada juga minuman-modern lainnya yang memiliki kandungan gula yang tinggi, seperti minuman kopi atau teh yang diberi sirup manis, minuman energi, dan minuman soda. Semua ini bisa menjadi penyebab diabetes pada anak muda jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak seimbang dengan gaya hidup yang aktif dan pola makan yang sehat.

Edukasi dan Kesadaran yang Penting

Untuk mengatasi masalah diabetes pada anak muda yang disebabkan oleh minuman-modern, pendekatan pencegahan melalui edukasi dan kesadaran menjadi sangat penting. Penting bagi masyarakat, terutama kaum muda, untuk memahami bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline