Lihat ke Halaman Asli

Self Realization: Memory Kolektif (2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jadi sebenarnya memori kolektif itu berada 'dimana'? Minggu lalu kita telah membicarakan tentang adanya medan magnet yang melingkupi Bumi dan juga adanya medan magnet yang melingkupi diri kita, keduanya ini ada dikarenakan sinyal elektrik yang berjalan melalui jalur tertentu (ley lines di Bumi dan saraf di tubuh kita). Apabila kita memetakan medan magnet Bumi dalam bentuk gambar maka kita akan mendapatkan gambar seperti buah apel dengan Bumi sebagai biji di tengah apel tersebut.

Anda tentu pernah mendengar tentang aura dan foto aura? Ya, aura ini adalah hasil interaksi antar medan magnet dalam tubuh kita yang kemudian akan membentuk selubung besar seperti telur dengan diri kita sebagai pusatnya.

Kembali lagi kepada medan magnet Bumi. Ilmuwan dalam bidang geologi sudah mengetahui semenjak beberapa puluh tahun yang lalu bahwa batu-batuan di Bumi mempunyai sifat magnetis yang disebabkan oleh paparan terhadap medan magnet Bumi. Bahkan dengan menganalisa sifat magnetis pada batu-batuan inilah, ahli geologi dapat merangkai gerakan lempeng benua dari jutaan tahun yang lampau (kutub magnet Bumi berpindah-pindah, sehingga sifat magnet pada suatu masa tertentu akan menunjukkan sebenarnya batu dengan sifat magnet itu berada di posisi mana).

Ya, memori kolektif itu terdapat pada Bumi itu sendiri, pada lapisan batuan yaitu kulit Bumi. Ingat-ingat kembali tentang bagaimana individu-individu yang hidup di suatu wilayah akan memberikan kontribusi pada memori kolektif wilayah itu? Bagaimana sebenarnya kontribusi itu terjadi?
Kontribusi ini sebenarnya adalah interaksi antara medan magnet Bumi dan medan magnet tubuh kita, sehingga proses ini adalah proses yang berjalan setiap saat, dua puluh empat jam nonstop tanpa kita menyadarinya, jadi ini bukanlah sesuatu yang kita pilih, oh ini akan kukontribusikan, oh yang ini tidak. Tidak, cara kerja tidak seperti itu, namun secara otomatis, terus menerus, tidak terputus selama kita masih mempunyai medan magnet ini.

Anda tahu kenapa para astronot tidak bisa hidup lama di luar angkasa? Bahkan mereka menderita berbagai penyakit atau masalah apabila berada beberapa waktu tertentu di luar angkasa? Ya, anda benar, kita tidak dirancang untuk hidup tanpa medan magnet Bumi, atau lebih tepatnya kita tidak dirancang untuk hidup tanpa interaksi dengan medan magnet luar. Tanpa adanya generator medan magnet, kita tidak bisa bertualang di pesawat luar angkasa dalam waktu yang lama.

Minggu depan kita akan membicarakan tentang hantu. Loh apa kaitannya dengan memori kolektif?

Self Realization: Memory Kolektif(1)

I AM Helmy Kusuma
Spiritual Healer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline