Lihat ke Halaman Asli

Self Realization: Memory Kolektif (1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita akan berbicara lebih jauh lagi tentang memory kolektif atau sebelumnya kita istilahkan sebagai basis data kolektif. Sebenarnya memory kolektif ini berada 'dimana'? Bagaimana memory kolektif ini bisa terus bertambah?

Pada seri yang lalu telah kita bahas tentang tubuh manusia, secara fisik, emosional maupun mental dan telah kita ketahui juga cara kerja tubuh manusia yang dapat dianalogikan seperti jaringan-jaringan superkomputer yang saling terkait dengan otak sebagai pusatnya. Agar informasi dapat berjalan dari satu sistem ke sistem lainnya maka suatu jaringan komputer menyampaikan sinyalnya dalam bentuk elektrik, persis sama dengan tubuh fisik yang menggunakan sinyal elektrik untuk mengirimkan pesan melalui jalur-jalur syaraf.

Kalian tentu ingat apabila ada arus listrik yang berjalan maka disana juga terdapat medan magnet yang arah pergerakannya adalah tegak lurus satu sama lain, dan kalian juga tentu mengetahui bahwa dalam kapasitor menyimpan energi listrik dalam suatu medan magnet. Demikianlah juga maka memory lokal atau disebut memory saja (basis data lokal) menyimpan informasi dan data-datanya dalam sel-sel.

Bagaimana dengan memory kolektif? Bumi mempunyai medan gravitasi yang akan menarik benda-benda mendekat padanya, contohnya bulan dan manusia yang melekat pada kulit bumi, selain itu Bumi juga memiliki medan magnet karena sinyal elektrik juga berjalan dalam jalur-jalur meridian Bumi atau yang disebut ley lines. Tentu kalian tahu bagaimana kita bisa 'mencuri' listrik dengan menancapkan konduktor ke dalam tanah/Bumi. Ya, inilah aliran listrik atau sinyal listrik yang beredar di Bumi, dan aliran ini akan lebih besar pada jalur-jalur meridian tadi. Ya, Bumi adalah makhluk hidup. Ia memiliki pusat, ia memiliki indera, ia memiliki memory dan ia menyampaikan pesan dan instruksi pada sistem-sistemnya dengan menggunakan sinyal elektrik.

Ya, anda benar, memory kolektif adalah memory hasil analisa dan impresi oleh Bumi terhadap rangsangan terhadap indranya. Apakah saja rangsangan terhadap indranya? Salah satunya adalah pemikiran manusia, kegiatan manusia dan hasil/akibatnya. Memory/kesan anda terhadap hidup anda juga tersimpan ke dalam memory Bumi/memory kolektif, karena sederhana saja, anda melakukan hidup anda di atas Bumi.

Sudahkah anda mencintainya? Bagaimana interaksi anda dengannya selama ini? Apakah Bumi 'merasa' dicintai oleh anda? Ia akan merespon sikap anda.

I AM Helmy Kusuma
Spiritual Healer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline