HANY NUR SETIYA PUTRI
2014017056
4A2
Penyelesaian Pekerjaan Lapangan
Selama melakukan pengauditan, auditor membuat serta mengumpulkan skedul pendukung yang berguna untuk pencatatan hasil pengujian pengendalian dan hasil pengujian subtantifnya. Selain itu, auditor juga melakukan pencatatan jurnal adjustmentyang diusulkan terhadap klien. Di dalam kertas kerja tersebut, auditor memberikan penjelasan alasan jurnal adjustment diusulkan kepada klien dalam hal pengubahan akun tertentu di dalam laporan keuangan klien.
Informasi di dalam skedul pendukung tersebut diringkas ke dalam skedul utama, serta jurnal adjustmentdi dalam skledul pendukung disalin ke dalam daftar ringkasan jurnal adjustment. Selanjutnya setiap jurnal adjustmentdiberi nomor urut dan indeks silang sebagai penunjuk skedul pendukung sebagai sumber informasi.
Informasi di dalam skedul utama diringkas dalam working trial balanceyang berguna untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan auditan. Working trial balanceterdiri dari working balance sheet(berisi akun-akun neraca)dan working profit and loss(berisi akun laba rugi).
Auditor harus melihat kembali jurnal adjustmentyaitu mengenai kebenaran akun debit dan kredit serta perhitungan jurnal adjustment, kelengkapan penjelasan dari jurnal adjustment, serta reaksi dari para klien.
Jika auditor membatalkan pengajuan usul jurnal adjustmentkarena alasan yang tidak masuk akal, maka akan melanggar etika profesi dan kewajiban teknis auditor. Adjustmentyang dibuat harus menjadikan laporan keuangan yang diaudit disajikan dengan informasi yang wajar bagi pengguna laporan keuangan tersebut. Jika klien menyetujui jurnal adjustmentmaka jurnal adjustment tidak disajikan di dalam laporan auditan, melainkan hanya angka koreksi yang disajikan.
Peristiwa Kemudian
Peristiwa kemudian merupakan peristiwa selama periode tanggal neraca sampai selesainya pekerjaan lapangan. Auditor harus memberi penjelasan adanya peristiwa kemudian pada laporannya jika dampak peristiwa tersebut material terhadap laporan keuangan auditan. Peristiwa kemudian tersebut yaitu: jumlahnya material, merupakan peristiwa penting dan bersifat luar biasa, serta terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan. Melihat kembali peristiwa kemudian mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah peristiwa tersebut berdampak secara material terhadap penyajian informasi laporan keuangan klien. Peristiwa-peristiwa kemudian yang mempunyai dampak tersebut dibagi menjadi dua golongan yaitu:
- Peristiwa yang secara langsung mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan auditan, dan auditor berkewajiban memberi usulan adjustmentterhadap laporan keuangan kepada klien.
- Peristiwa kemudian yang tak memerlukan usulan adjustmentterhadap laporan keuangan auditan, namun harus ada komentar (catatan kaki) di laporan keuangan klien (komentar di laporan audit).
Peristiwa kemudian yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien
Peristiwa ini memberikan penjelasan tambahan untuk menentukan saldo akun penilaian pada tanggal neraca bagi manajemen, serta kepada auditor dalam melakukan verifikasi saldo akun. Contoh-contoh peristiwa yang memerlukan adjustmentterhadap laporan keuangan klien:
- Auditor mengalami kesulitan untuk menentukan penilaian wajar pada sediaan karena keusangan kondisi sediaan.
- Penyelesaian perkara pengadilan dengan jumlah yang berbeda dari buku klien.
- Pengumuman kebangkrutan debitur klien karena terjadi kesulitan keuangan debitur, jumlah piutang kepada debitur lebih dari jumlah cadangan kerugian piutang klien.
- Adanya penjualan surat berharga dengan harga yang lebih kecil dari kos di buku klien.
- Adanya penjualan ekuipmen yang tak terpakai lagi dengan harga di bawah nilai bukunya saat ini.