Lihat ke Halaman Asli

Audit Saldo Kas (Audit cash balance)

Diperbarui: 6 Mei 2016   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

HANY NUR SETIYA PUTRI

2014017056

4A2 AKUNTANSI

Kas yang disajikan dalam neraca terdiri atas kas yang berada dalam perusahaan yaitu kas yang belum disetor ke bank serta saldo dana kas kecil.

Prinsip Akuntansi yang Berlaku dalam Penyajian Neraca

  • Kas yang disajikan di neraca merupakan saldo kas perusahaan pada tanggal tersebut dan saldo rekening giro bank. Serta dalam pengambilannya tidak terbatas.
  • Kas yang merupakan valuta asing disajikan sesuai dengan nilai kursnya yang berlaku.
  • Tabungan di bank, dana perluasan pabrik, dana pelunasan hutang, saldo bank minimum yang menjadi syarat bank dalam perjanjian penarikan kredit, saldo bank luar negeri yang tidak digunakan untuk bisnis luar negeri dan tidak dapat segera diubah ke dalam rupiah karena suatu batasan, serta persekot biaya perjalanan atau persekot lain kepada karyawan, jika jumlahnya material maka unsur-unsur tersebut harus disajikan dengan terpisah dari unsur kas di neraca.

Tujuan Pengujian Subtantif terhadap Saldo Kas

  • Untuk mendapatkan keyakinan kebenaran catatan akuntansi yang berhubungan dengan kas, yaitu dengan cara auditor merekonsiliasi saldo kas di neraca dengan saldo kas di dalam buku besar dan ke jurnal pengeluaran kas serta jurnal penerimaan kas.
  • Untuk membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan kas yang dicantumkan di neraca, yaitu dengan melakukan pengujian subtantif diantaranya pengujian analitik, memeriksa bukti pendukung yang mempunyai keterkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas, menghitung kas yang dimiliki pada tanggal neraca, merekonsiliasi catatan kas dengan rekening koran bank, serta konfirmasi kas yang berada di bank.
  • Untuk membuktikan asersi kelengkapan kas di neraca, yaitu dengan melakukan pengujian subtantif diantaranya pengujian analitik, memeriksa bukti pendukung yang mempunyai keterkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas, menghitung kas yang dimiliki pada tanggal neraca, merekonsiliasi catatan kas dengan rekening koran bank, serta konfirmasi kas yang berada di bank.
  • Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas kas di neraca, yaitu dengan melakukan pengujian subtantif diantaranya memeriksa bukti pendukung yang mempunyai keterkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas, menghitung kas yang dimiliki pada tanggal neraca, serta konfirmasi kas yang berada di bank.
  • Untuk membuktikan kewajaran penilaian kas yang disajikan di neraca, yaitu dengan melakukan pengujian subtantif diantaranya dengan melakukan prosedur audit awal, pengujian analitik, memeriksa bukti pendukung yang mempunyai keterkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan kas, menghitung kas yang dimiliki pada tanggal neraca, serta konfirmasi kas yang berada di bank.
  • Untuk membuktikan kewajaran penyajian kas dan pengungkapannya di neraca, yaitu dengan memeriksa jawaban konfirmasi dari bank tentang batasan pemakaian rekening tertentu dari klien di bank dan membandingkan penyajian dan pengungkapan kas di neraca yang diaudit oleh auditor dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Progam Pengujian Subtantif terhadap Kas

Prosedur Audit Awal

  • Di dalam prosedur audit awal, hal-hal yang dilakukan auditor diantaranya:
  • Mengusut saldo kas yang dicantumkan di neraca dengan saldo kas di dalam buku besar. Saldo kas yang disajikan di neraca diusut ke dalam akun buku besar diantaranya kas (rekening giro di bank), kas dalam perjalanan (penerimaan kas yang belum disetorkan ke bank pada tanggal pembuatan laporan keuangan), dana kas kecil (sisa uang tunai yang dipegang pemegang dana kas kecil).
  • Menghitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar. Perhitungannya dengan menambah saldo awal dengan jumlah pada sisi debit dan mengurangi dengan jumlah kreditnya pada akun yang bersangkutan.
  • Mengusut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun lalu. Kertas kerja tahun lalu memberikan informasi koreksi audit tahun lalu, sehingga dapat digunakan auditor untuk melakukan evaluasi tindak lanjut yang telah dilakukan klien dalam memberikan tanggapan yang diajukan auditor.
  • Melihat kembali mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Kas. Untuk menemukan ketidakberesan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
  • Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun Kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Hal itu untuk memperoleh keyakinan mutasi penambahan dan pengurangan kas dari jurnal.

Prosedur Analitik

Auditor melaksankan prosedur analitik untuk memahami bisnis klien dan menemukan bidang yang memerlukan pengauditan yang lebih intensif. Sehingga auditor harus menghitung ratio kas dengan aktiva lancar dengan rumus saldo piutang usaha ditambah aktiva lancar. Ratio yang telah dihitung kemudian dilakukan pembandingan dengan harapan auditor. Selain itu, auditor juga harus membandingkan saldo Kas di neraca dengan saldo Kas akhir tahun lalu, sehingga auditor dapat mengungkap peristiwa maupun transaksi tidak biasa, fluktuasi acak, perubahan usaha, perubahan akuntansi, serta salah saji.

Pengujian Transaksi Rinci

  • Verifiasi pisah batas (Cutoff) untuk membuktikan klien menggunakan pisah batas yang konsisten untuk memperhitungkan transaksi pengeluaran dan penerimaan kas tahun yang diperiksa dibanding tahun sebelumnya atau adanya ketidak konsistenan. Pengujian pisah batas transaksi kas, yaitu dengan:
  • Melakukan rekonsiliasi saldo kas cutoff bank statementdengan saldo kas catatan klien.
  • Melakukan pengusutan setoran dalam perjalanan pada tanggal neraca ke dalam cutoff bank statement.
  • Melakukan pemeriksaan tanggal cek yang beredar pada tanggal neraca.
  • Melakukan pemeriksaan cek kosong dalam cutoff bank statement.
  • Melakukan pemeriksaan semua cek di dalam cutoff bank statementtentang hilangnya cek yang tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca.
  • Membuat daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menemukan kemungkinan Check Kitting.
  • Check Kittingmempunyai fungsi untuk menutupi penggunaan kas perusahaan dengan melakukan transfer rekening dari bank satu ke rekening bank yang dananya digelapkan saat bank-bank tersebut menyiapkan rekening koran bank.
  • Membuat dan mengalisis rekonsiliasi bank empat kolom, yaitu untuk membuktikan kebenaran saldo kas yang berada di bank.
  • Memeriksa kemungkinan peggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluran kas. Lappingdilakukan dengan menunda pencatatan penerimaan kas yang bertujuan agar uang yang diterima perusahaan dapat dipakai untuk kepentingan pribadi pihak yang bersangkutan.

Pengujian terhadap Akun Rinci

  • Menghitung kas yang ada di tangan klien. Penghitungan kas dengan serentak yang berupa penerimaan kas yang belum disetor ke bank dan dana kas kecil. Selain itu, juga menghitung secara fisik surat-surat berharga yang mudah dijadikan uang tunai untuk menghindari kecurangan kas dengan cara menjual surat berharga. Dalam melakukan peghitungan, auditor harus memahami berbagai hal diantaranya, penghitungan kas dilakukan auditor di depan pejabat yang mempunyai tanggungjawab penyimpanan kas, hasil penghitungan kas dicatat dalam Berita Acara Penghitungan Kas yang ditandatangani pejabat yang mempunyai tanggungjawab atas penyimpanan kas sebagai tanda telah disetujuinya jumlah kas seperti yang dihitunng auditor serta penerimaan kembali jumlah kas yang dihitung sesuai yang tercantum di dalam berita acara, dan yang selanjutnya yaitu mengenai unsur-unsur yang tidak dimasukkan dalam kas saat perhitungan yaitu cek mundur, kas bon, perangko dan materai.
  • Merekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening koran bank yang bersangkutan. Hal ini dapat dilakukan auditor dengan membuat atau meminta klien pada tanggal neraca membuat rekonsiliasi bank, dan mengirim konfirmasi saldo kas di bank pada tanggal neraca. Dalam meminta rekonsiliasi, prosedur audit yang dilaksanaka auditor diantaranya dengan membandingkan saldo awal dan akhir kas catatan klien di dalam rekonsiliasi bank dengan saldo awal dan saldo akhir di akun Kas, membandingkan saldo awal dan akhir kas sesuai bank di dalam rekonsiliasi bank dengan saldo awal dan saldo akhir di rekening koran bank, membandingan jumlah penyetoran kas ke bank sesuai jurnal penerimaan kas dengan penrimaan setoran oleh bank di rekening koran bank, membandingkan cek klien sesuai jurnal pengeluaran kas dengan cek yang telah dibayar bank di dalam rekening koran bank, serta melakukan pengusutan biaya administrasi bank yang dicatat dalam rekonsiliasi bank ke rekening koran bank.
  • Melakukan konfirmasi saldo kas di bank, yaitu dengan auditor mengirimkan surat konfirmasi ke bank klien. Informasi dari konfirmasi tersebut berupa saldo hutang bersyarat yang menjadi kewajiban klien, batasan-batasan yang dikenakan pada rekening bank klien, saldo tiap jenis rekening klien di bank pada tanggal neraca, serta saldo tiap jenis hutang klien ke bank pada tanggal neraca beserta tanggal jatuh tempo, jenis jaminan yang bersangkutan dengan hutang, bunga.
  • Memeriksa cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran bank, yaitu dengan melakukan pengusutan dalam penguangan cek ke rekening koran bank yang diterima klien setelah tanggal neraca.

Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas

  • Memeriksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan atas pemakaian rekening tertentu klien di bank, dari jawaban konfirmasi tersebut dapat diperoleh batasan-batasan yang dikenakan bank atas pengunaan rekening bank klien.
  • Melakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien, sehingga dalam penyajian suatu unsur dapat ditetapkan di dalam kas, disajikan secara tersendiri dalam aktiva lancar, atau disajikan secara terpisah dalam aktiva tidak lancar.

Referensi: Mulyadi; Bab 25 Pengujian Substantif terhadap Saldo Kas




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline