Lihat ke Halaman Asli

hanymelinda

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Dampak Covid-19 terhadap Pasar Modal di Indonesia

Diperbarui: 16 Mei 2020   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

moneymakerfinancial.com

Siapa yang tidak tahu covid-19 ? wabah yang sedang menyerang dunia. Covid-19 adalah wabah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Sebelumnya vidrus ini mulai terjadi di Wuhan, tiongkok, desember 2019. Dan mulai menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia. Achmad Yurianto dalam konferensi pers nya mengatakan jumlah pasien dalam kurun waktu kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga jum'at (17/4/2020) pukul 12. WIB, terdapat penambahan 407 pasien. Dengan demikian maka ada 5.9923 pasien covid-19 di Indonesia pada saat ini.

Dengan adanya wabah covid-19 ini telah memukul berbagai sudut ekonomi seperti pasar modal. Seiring kekhawatirannya terhadap damapak melemahnya dari adanya wabah tersebut. Pasar modal merupakan kegiatan dimana para penjual dan pembeli melakukan sebuah transaksi yang memperjual belikan saham,obligasi dan lainnya. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mampu mengambil sebuah tindakan dengan cepat dan langkah-langkah agar tidak terjadi penurunan terhadap pasar modal.

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi Dodo telah mengeluarkan aturan-aturan dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah hingga keputusan presiden. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam menangani pandemi terhadap dampak yang akan terjadi pada pasar modal yaitu dengan menurunkan suku bunga bagi kreditor, memberikan kelonggaran dalam pajak dan lainnya. Dengan adanya kebijakan ini diharapkan akan membuat pasar modal kembali membaik.

Perlu kita ketahui. Baru-baru ini pemerintah kita telah menerbitkan tiga seri Global Bond yang berdominasikan dolar amerika serikat (AS) dengan total US$ 4,3 miliar untuk menandai stimulus ditengah pandemi covid-19 ini.

Menteri keuangan srimulyani mengatakan bahwa penerbitan Global Bond ini dilakukan untuk menambah cadangan devisa bagi bank Indonesia. Prmanfaatan dari penerbiatan ini sangat positif untuk kedepanya. Adapun Global Bond seri RI 1030 memiliki tenor 10,5 tahun dengan jatuh tempo pada 15 oktober 2030 diterbitkan sebesar US$ 1,65 miliar dengan yield global sebesar 3,9%. Seri kedua ri 1050 dengan tenor 30,5 tahun dengan jatuh tempo 15 oktober 2050. Nominal ini diterbitkan juga US$ 1,65 miliar dengan yield 4,25%.

Dengan adanya penerbitan Global Bond ini akan mempengaruhi pengeluaran nilai tukar. Hal ini terjadi karena adanya investor asing yang akan mendominasikan pembelian obligasi. Dimana sekarang ini sekitar 38% surat utang pemerintah Indonesia dimiliki oleh investor mancanegara.

NAMA  : HANY MELINDA

NPM    : 1751020158

KELAS : PS A

DOSEN : MUHAMMAD IQBAL FASA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline