pendatang baru di sini... salam kenal...
untuk pertama kalinya, aku pengen ngepost sebuah fanfiction. ini juga fanfiction pertamaku.. jadi maaf kalo bnyak salah... oke deh.. happy reading....
Suddenly Our Love Come True
Rasanya terlalu berat saat aku mulai beralih ke kewajibanku di kampus. Yaa namaku han hana.. sekarang aku mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas di kota ini. Kegiatanku hanya berkutat pada tugas, laporan, dan ujian. Semua itu mulai membosankan ketika aku tak punya seorangpun untuk berbagi.Namun dengan setia notebook kesayanganku selalu menemaniku. Selalu memberikan ketenangan saat aku mujlai jenuh maupun bosan. Selalu memberiku kekuatan kembali karena disana aku bisa melihat seseorang yang kusuka atau bahkan aku cinta. Hanya dengan ini aku bisa mengingatnya.
Oppa.. apa kau masih ingat dua tahun yang lalu saat kita dapat duduk bersama di bangku taman itu? Apa kau masih ingat saat kau mulai menerikakan namaku dan mengucapkan ‘sarangheyo’ padaku? Aku merindukanmu oppa... 2tahun bukan waktu yang sebentar untuk menunggumu. Aku harap kau dapa menjemputku dan memulai kehidupan kita seperti dulu.
Aku menangis saat kudengarkan lagu “marry you” yang dia nyanyikan. Aku teringat kenangan 2tahun yang lalu.
Flashback
Aku ingat hari ini aku harus segera bergegas. Hari ini hari yang sangat kutunggu karena kali ini aku mendapat kesempatan untuk dapat berkunjung ke negara yang sangat aku idamkan. Aku mendapat tiket liburan ke korea sebagai hadiah kelulusanku.
“appa..umma.. terimakasih untuk hadiah ini.. aku akan berangkat..appa dan umma baik2 yaa... annyeong”
Dengan segera akupun berpamitan dengan kedua orang tuaku. Aku segera memasuki mobil dan menuju rumah sahabatku untuk menjemputnya karena kali ini liburanku akan ditemani oleh sahabatku, sang na won.
setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya sampailah di negara yang sangat aku impikan. Di sini akan kupuaskan untuk berjalan-jalan dan bersenang-senang. Semua yang aku inginkan telah aku agendakan.
“hana ah... ayo segera pulang. Aku lelah, ingin istirahat sebentar”
“tapi aku masih ingin jalan-jalan... pulanglah duluan”
“aiisshh... mana tega aku meninggalkanmu sendirian di negeri orang”
“haha... baiklah kalau begitu temani aku... ayoo... besok akan kuberi kau hadiah”
“jinja??? Baikalah”
Malam ini aku akan menghabiskan waktuku dengan jalan-jalann walaupun hanya jalan-jalan sekitar apartemenku saja itu sudah menyenangkan.
-keesokan harinya-
“nawon ah... ayoo banguuun kalau kau tak mau terlambat”
“memang kita mau kemana lagi? Aku lelah hana ah”
“ini.... buka matamu”
Aku tau nawon sangatlah malas membuka matanya saat ini, namun saat ia melihat apa yang aku tunjukkan, matanya 100% membulat.
“ige mwoya????? Tiket SS2??? Ini beneran hana ah???”
“heemm... aayo bangun dan bersiap-siaplah”
Dengan cepat nawonpun segera menyambar handuk dan segera ka kamar mandi. Aku yakin tak lebih dari 5 menit dia sudah kembali lagi. Aku tau dia sangat mengidolakan sungmin. Entah kenapa dia begitu suka dengan pinky man itu.
Setelah selesai bersiap-siap kamipun segera meluncur ke tempat acara. Di sana semua ELF telah berkumpul dan akupun segera masuk dan mencari tempat duduk yang masih kosong. Beruntung aku dapat tempat duduk di bagian depan jadi aku dapat dengan puas melihat idolaku. Cukup lama aku menunggu hingga acara mulai. Semua penonton yang ada d sini semua teriak tak terkecuali aku dan nawon. Lagu-lagu itupun mengalun memenuhi stadion ini dengan indah dan kini lagu marry you dinyanyikan. Sungguh aku merasa lagu itu hanya untukku. Aku tersadar dari lamunanku ketika orang yang paling aku suka mendekatiku. Mawar merah dia pegang. Dan tak disangka dia memberikan mawar merah itu padaku. Semua ini seperti mimpi. Dia menyanyikan lagu marry you dan memberiku mawar merah. Seumur hidup aku gak akan pernah membuang mawar itu, janjiku pada diri sendiri.
“just for you” dia mengatakannya padaku sambil memelukku.
Teriakan iri aku dengar dari sekitar tempatku duduk. Diapun segera meninggalkanku menuju panggung utama.
“kyaaaaa.... hana ah... kau sangat beruntung!! Aku iri padamu” ekspresi iri nawon membuatku geli dan ingin tertawa namun aku hanya tersenyum padanya karena aku masih belum percaya pada apa yang terjadi tadi.
Akhirnya sampai juga aku d apartemen. Lelah rasanya setelah nonton SS2 tadi. Aku ingat pada mawar yang dia beri padaku tadi. Segera aku ambil mawar itu. Aku cium dan terus aku perhatikan. Namun ada sesuatu yang aneh.
‘apa ini?’ batinku
Aku pun membuka gulungan kertas kecil yang ada di bunga itu. Seperti no telpon dan di sana tertulis namanya.
“hwaaaaa.... nawon ah”
“wae?? Kenapa kau teriak-teriak??”
“lihat ini !!”
“Apa?” akupun menunjukkan gulungan kertas tersebut dan apa reaksi yang kudapat dari nawon? Dia lebih histeris daripada aku.
“kyaaaaa !!! hana ah... kau harus segera menghubunginya”
“aiisshh... kenapa kau teriak lebih kencang daripada aku? Aku takut nawon ah”
“hehe.. mianhe.. ayo cepat segera hubungi nomer itu”
“tapi apa kau yakin?” aku masih ragu untuk menghubungi nomer itu namun aku juga penasaran dengan pemilik nomer itu. Akupun mengambil handphone yang kuletakkan tak jauh dari tempatku duduk dan mengetik nomor yang tertulis d selembar kertas tersebut.
“yobseyo” jawabnya.
“y..yo..yobseyo” jawabku ragu. Sial.. aku bingung harus bicara apalagi.
“siapa? Apa kau... yeoja yang kuberi mawar tadi?”
“n..ne.. apa benar ini kau oppa?”
Ya, sejak saat itu aku sering berhubungan dengannya. Sering bertukar kabar, sering berbagi cerita. Bahkan kadang dia mengajakku untuk bertemu. Seperti saat ini. Aku dan dia berjanji bertemu di taman dekat aparetemenku. Biarpun saat ini sudah larut malam namun aku dengan senang hati menerima ajakannya karena aku juga sangat merindukannya.
“sudah lama menunggu?” akhirnya dia datang juga. Tak seperti biasanya dia tidak memakai alat penyamarannya.
“ani.. aku belum lama, oppa.. kenapa kau tidak memakai alat penyamaranmu?”
“aah.. aku Cuma ingin kau bisa memandangku sepenuhnya” semburat merah muncul di kedua pipiku saat dia mengatakannya. Aiisshh... kenapa dia tau sekali apa yang ku pikirkan, batinku.
“oiya oppa kenapa mengajakku bertemu malam-malam begini?”
“ituu... itu karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan”
“apa?” hwaa.. kenapa aku jadi deg-degan seperti ini.
“langsung aja.. apa kau mau jadi yeojachinguku? Aku mencintaimu hana ah”.
“ne?”
“aiisshh... kau ini, perhatikan kalau ada orang yang ngomong” dia ngedumel sambil menjitak kepalaku. Kebiasaannya.
“baiklaah.. maafkan aku. Tolong ulangi sekali lagi oppa..” rengekku
Diapun mulai berdiri dari tempat duduknya dan berdiri di hadapanku setelah itu dia berlutut di hadapanku. Omo.. romantis sekali kau oppa.
“hana ah.. apakah kau mau jadi yeojachinguku? Sarangheyo hana ah” aku gak akan meninggalkan kesempatan berhaga itu dan dengan segera aku segera menjawab.
“emm.. aku mau oppa... nado sarangheyo”
“SARANGHEYO HAN HANA” dengan keras dia menerikkan kalimat itu. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya.
Sejak saat itu perhatiannya bertambah padaku. Aku sangat bahagia saat ini. Namun waktu harus memisahkan kami karena waktu liburanku di sini telah habis. Aku tak ingin berpisah dengannya. Tapi apa yang harus ku lakukan.
Aku pun mulai mengetik pesan untukknya karena saat ini aku sangat ingin bertemu dengannya.
To: kepala besar
Oppa.. aku ingin bertemu. Aku tunggu di taman.
From: kepala besar
Baiklah chagii.. tunggu aku sebentar lagi
Apa yang harus aku katakan nanti. Aku tak ingin meninggalkannya.
“sudah menunggu lama? Mian tadi aku harus ke sukira dulu”
“gwenchana oppa.. aku juga baru datang”
“ada apa kau mengajakku bertemu? Kau merindukanku?”
“aiisshh oppa... pede sekali kau”
“haha... aku becanda hana ah... aku yang sangat merindukanmu” dia menatapku. Bagaimana ini. Aku tak ingin kehilangan pandangan yang teduh itu. Aku pun melingkarkan tanganku pada lengannya. Memeluknya sangat erat. Aku pasti akan merindukan saat-saat seperti ini.
“oppa.. aku ingin seperti ini terus. Aku mencintaimu. Sangat”
“nado hana ah. Heeyy,,,.. ada apa ini?? Kenapa kau mulai menangis” aku pun tak sadar kalau aku menangis. Aku tau dia paling benci saat aku menangis. Namun saat ini aku tak bisa menahan air mataku.
“hana ah.. waeyo? Aku tak suka melihat air matamu keluar. Uljima”
“oppa.. besok aku harus kembali”. Akhirnya kata itu keluar dari mulutku. Dia sangat terkejut aku rasa, karena kini dia telah memandangku untuk mencari kebenarannya.
“mianhe oppa aku baru memberitahumu. Aku takut memberitahumu”.
“bisakah kau tetap di sini” dia memandang lurus di depannya.
“Mianhe oppa” aku tau dia kecewa. Mianhe oppa....
Hari ini aku harus segera balik ke negaraku. Hari yang paling aku takuti setelah mengenalnya. Oppa.. apa kau tak mengantarku. Aku mengambil handphone di dalam tasku dan mengetik pesan.
To:kepala besar
Oppa.. apa kau tak mau mengantarku? Aku akan berangkat.
From: kepala besar
Mianhe hana ah.. aku ada syuting untuk reality show kami. Hati-hati.
Aku harus menelan kecewa karena di hari terakhirku aku di sini, aku tak bisa melihat wajahnya.
“hana ah... ayoo”
“ne”
-flasback end-
Sampai saat ini aku masih belum percaya dengan kenangan 2 tahun silam. Kenangan yang indah namun juga pahit.
“hanaa... ayo makan dulu” suara ibuku membuyarkan lamunanku tentangnya.
“baik umma...” aku pun segera menuju ruang makan dan disana sudah ada appa, umma, dan dongsaengku.
“bagaimana kuliahmu?” tanya appa membuka obrolan
“lancar appa.. bulan depan hana wisuda.. appa ingatkan?”
“tentu saja”
“bagaimana dengan pacar, hana?” tanya umma tiba-tiba.
“heh??? Pacaar??”
“iya pacar.. masak anak umma satu ini mau wisuda gak ada pacar?”
“belum ada umma”
“yasudah.. ayo kita lanjutkan makan”
Selesai makan, aku kembali ke kamarku dan membuka laptop kesayanganku menuju dunia maya. Ku buka emailku dan ternyata ada pesan masuk.
From: shfly3124@yahoo.com
Hana ah... bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu. Apa kau datang di SS4 kemarin? Aku mencarimu..
Tak terasa air mata ini jatuh. Aku juga sangat merindukannya. Setelah 2 tahun ternyata dia masih ingat padaku. Senyumpun mengembang di bibirku dan aku mengetik pesan balasan untuknya.
Aku baik oppa.. oppa bagaimana? Aku juga sangat merindukanmu oppa... maaf kemarin aku gak bisa datang ke konsermu... mianhe...
Bulan depan aku lulus dan wisuda... setelah itu aku harap aku dapat ke seoul lagi...
Saat ini aku dan nawon sedang berjalan-jalan untuk menghilangkan kejenuhan. Akhirnya tempat karaoke pun kami kunjungi.
“hana ah.. ayo kita ke tempat karaoke... aku ingin teriak2... aarrrggghhh” aku gak tau ada apa dengan nawon gak biasanya dia seperti itu.
“okee.. kajja”
Setelah banyak lagu poprock kami nyanyikan akhirnya lagu marry you super junior kami pilih. Namun di tengah lagu entah kenapa air mataku menetes lagi dan lagi. Aku benci seperti ini tapi aku tak pernah bisa menahan air mataku saat mendengar lagu itu.
“hana ah.. gwenchana??”
“gwenchana nawon ah.. aku hanya teringat padanya”
“heemm kau itu.. sudah 2 tahun hana... apa kau masih ingin terus mengingatnya? Bahkan dia tak mengabarimu”
“kau salah nawon... tadi malam dia mengirimiku email.. dia tanya tentang SS4 kemarin apa aku menontonnya”
“jinjja??? Aiiissshhh... kenapa dia baru menanyakanmu sekarang... aku iri padamu...bahkan sesibuk itu yesung oppa bisa menghubungimu sedangkan dia... aarrgghh” ada apa dengan nawon? Setelah bicara seperti itu kenapa dia geleng2 kepala dan teriak2
“hei.. nawon ah... sedang apa kau?? Daaan... siapa yang kau sebut dia itu??” tanyaku menggoda
“aah.. ituuuu... aku sedang kesal dengan sungmin oppa... sudah seminggu ini dia tak menghubungiku”
“sungmiiin op..oppa??”
“ne.. ah ya.. aku belum menceritakannya padamu.. jadi aku dan sungmin oppa pacaran hana ah..”
“pacaran?? Sejak kapan??” aku masih terkejut dan belum percaya.
“sejak kau mulai dekat dengan yesung oppa”
“jinjja?? Bagaimana kalian bisa kenal?”
-Flashback-
Nawon pov
“aaww” karena terburu-buru ingin segera ke kamar mandi aku jadi gak memperhatikan jalanan dan akhirnya menabrak seseorang sampai aku jatuh.
“ah mianhe” seseorang itu meminta maaf terlebih dulu.
“gwenchana.. aku yang seharusnya minta maaf.. mian...” kalimatku terputus saat aku mengetahui siapa orang yang aku tabrak.
“sungmin oppa....” aku pun hanya bisa melongo dan memandangnya.
“neo gwenchana??” dia menggerak-gerakkan tangannya tepat di depan wajahku.
“ah.. gwe..gwenchana..” jawabku gugup.
Nawon pov end
-flasback end-
“jadi begitu awal mulanya” aku gak percaya kalau nawon bisa kenal dengan sungmin oppa.
“kenapa kau tak pernah cerita padaku? Lalu bagaimana kalian pertama berhubungan??” tanyaku penasaran
“apa kau ingat yesung oppa pernah minta nomer hapeku padamu?” aku ingat itu tapi alasannya bukan karena sungmin yang minta. Dia bilang kalau nomerku susah dihubungi maka dia bisa menghubungi nawon.
“iya aku ingat tapi alasannya bukan karena sungmin oppa yang minta”
“heemm... itukan alasan yesung oppa aja”
“baiklaah.. chukkae.. mianhe aku telat.. jadi yesung oppa juga tau kalau kalian bersama?”
“nee.... dan dia juga tau kalau aku dan sungmin oppa masih berhubungan, makanya selama 2tahun ini aku terganggu dengan pertanyaan2 bodoh yesung oppa..” aku mengerutkan keningku, bingung.
“kau bingung??? Hahahah... kau tau.. yesung oppa selama 2tahun ini terus menanyakanmu padaku. Tapi aku juga gak tau kenapa baru sekarang dia berani mengirimimu pesan.. dasar oppa aneh” jawab nawon mencoba menghilangkan rasa bingungku.
“jinjja??” tanyaku gak percaya.
“ne.. sudah ayo kita pulang...” ajak nawon.
Seminggu ini aku disibukkan dengan persiapan wisudaku. Dari mulai mondar mandir rumah kampus, nyari baju dan lain-lain sampai aku lupa untuk mengecek emailku. Dan saat ini, saat aku membuka email aku berharap dapat balasan pesan dari yesung oppa.
Dan... bingo!! Ada satu pesan masuk dari dia.
From: Shfly3124@yahoo.com
Mianhe aku baru membalas pesanmu.. aku baik2 aja.. sebentar lagi kau akan wisuda kan??waah.. chukkae.. tak sabar ingin segera bertemu denganmu... saranghae... kau tidak melupakan 2tahun yang lalu kan?aku tak pernah bisa melupakanmu hana ah... aku harap kita dapat bersama”
“cie..cie.. hana ah.. ada apa denganmu kenapa ketawa sendiri?”
“apa iya?” aku mencoba menyembunyikan semburat merah di wajahku.
“eemm pantesaan...” jawab nawon setelah baca isi leppyku.
“ayo tidur lusa kita kan graduation.. aku gak mau saat itu tiba, mataku jadi mata panda karena kurang tidur”
“aiih... berlebihan sekali kau.. jaljayo”
Hari wisuda
Hari wisudaku pun tiba. Pagi-pagi sekali aku bangun karena aku harus dandan dan menyiapkan keperluanku untuk wisuda dan kini aku udah berada di gedung untuk prosesi acara.
Setelah prosesi acara, kami berkumpul di halaman gedung untuk merayakan kelulusan kami bersama-sama. Tapi kemana nawon, kenapa dari tadi aku tak melihatnya.
Nawon pov
From: my aegyo
Chagii.. aku sudah berada di depan gedung. Kami masih di mobil.
To: my aegyo
Ne.. aku akan segera kesana oppa...:*
“oppa... bogoshipo”
“nado chagii...” jawab sungmin oppa sambil memelukku. Akupun membalas pelukannya.
“bagaimana kabarmu?? Mian aku tak pernah menghubungimu.. bagaimana wisudanya tadi?”
“gwenchana oppa... wisudaku lancar oppa... sekarang kau bisa mengajakku kembali ke negaramu.. hehe” jawabku manja
“ehm” ada suara lain yang mengalihkan perhatian kami berdua dan ternyata yesung oppa yang sudah sejak tadi berdiri di samping kami.
“ah yesung oppa... mianhe”
“gwenchana... dimana hana?”
“dia... di sana” jawabku sambil menunjuk dimana hana berdiri
“aku akan kesana”
“ne.. sukses oppa” aku memberinya semangat.
Setelah itu aku mengalihkan pandanganku dari yesung oppa ke sungmin oppa. Namun tiba2... chuu~
Bibirnya menempel pada bibirku. Aku malu dan semburat merah muncul di wajahku.
“oppa..”
“wae.. kau malu nawon ah? Hahah...” yang ku lihat sungmin sekarang tertawa bahagia karena bisa membuatku malu padanya.
“yaa !! puas kau namja sok imut. Tertawa aja terus..” aku mengerucutkan bibirku dan pura2 marah padanya. Chu~ . yakk dia menciumku lagi.
“jangan marah nawon ah.. aku hanya bercanda.. mianhe.. dan sebagai permintaan maafku terima ini.” Aku membuka kotak kecil yang dia berikan padaku. Sebuah cincin. Indah. Apa ini....
“nawon ah.. apa kau mau menikah denganku?” MWO?? Dia melamarku...
“eemm... apa ini cukup untuk memberimu jawaban? Chu~” aku pun menciumnya lalu segera berlari untuk menghindari hal yang berlebihan danmenyusul hana.
Nawon pov end
Saat aku sedang bercanda dengan teman2ku, aku melihat ada beberapa orang yang teriak2 karena melihat namja yang tengah lewat itu. Aku gak bisa melihatnya dengan jelas karena aku lupa memakai softlensku. Tapi aku sadar dia berjalan ke arahku dan setelah jarak kami tak terlalu jauh, aku baru sadar siapa dia.
“oppa..” gumamku tak percaya
“hana ah” dia memanggil namaku sambil melambaikan tangannya padaku. Akupun berjalan mendekat padanya.
“hana ah... bogoshipo..” jarak kami tinggal 1 langkah. Aku pun segera berhambur di pelukannya. Menangis sejadi-jadinya karena aku begitu merindukannya.
“hana ah.. kau tak suka aku datang? Kenapa kau menangis?” akupun melepaskan pelukan kami.
“dasar bodoh kalau aku tak suka kau datang kenapa aku memelukmu seperti ini? Aku sangat senang oppa... sangat..sangat..sangat senang... bogoshipo” dia memegang pipiku dan mengusap airmataku dengan ibu jarinya.
“mianhe.... mianhe aku baru datang.. sstt.. uljima.. kau jelek kalau menangis nanti make up mu juga akan luntur” dia menenangkanku
“aku gak peduli oppa.. yang penting oppa ada di sini” aku kembali memeluknya erat sambil tersenyum di pelukannya.
“hana ah” suara nawon memisahkan pelukanku dengan yesung oppa.
“wae?? Ah sungmin oppa?”
“hana ah.. lihat ini” dengan cara kekanakan dia memamerkan cincin pemberian sungmin oppa dan membisikkan sesuatu padaku.
“sungmin oppa melamarku” bisiknya
“jinjja???” teriakku tak percaya
“aiisshh kau ini... kenapa teriak... ne.. kau harus percaya itu”
“aiihh... chukkae”
“gomawo hana ah” jawab sungmin oppa
“hey..hey.. kenapa kalian mendahuluiku??” protes yesung oppa.
“kau kurang cepat hyung...kajja chaggii kita pulang” mereka pun akhirnya meninggalkan kami berdua.
“kajja kita juga pulang. Aku akan mengantarmu”
Dan benar dia mengantarku dan kami sudah sampai di depan rumahku.
“hana ah.. nanti aku jemput jam 7. Bersiaplah”
“mau kemana oppa??”
“tunggu aja”
“baiklah” setelah itu aku segera masuk dalam rumah. Dan bersiap-siap untuk nanti malam.
Jam 7 tepat yesung oppa sudah berada di depan rumahku dan aku pun segera menemuinya. Kami langsung menuju tempat yang dirahasiakan yesung oppa.
Sepertinya aku tau mau kemana tujuan yesung oppa. Namun aku hanya diam dan berpura tidak tau.
Dan benar dugaanku. Kami sudah sampai di taman lampion. Suasana di sini benar2 indah. Dan tak kusangka aku dapat kesini bersama dengan yesung oppa. Kamipun duduk di bangku pigir taman ini.
“hana ah.. tunggu sebentar di sini”
“kau mau kemana oppa?” sebelum aku menyelesaikan kalimatku dia sudah melesat pergi meninggalkan aku di sini.
Setelah beberapa lama menunggu aku melihat seseorang dengan balon banyak ditangannya. Aku heran kenapa dia bawa balon sebanyak itu. Apa dia penjual balon? Tapi kenapa dia berjalan ke arahku. Dan apa ini... dia memberikan semua balon itu padaku. Namun sebelum aku mengambilnya, dia telah melepaskan genggamannya yang membuat semua balon itu terbang dan hanya menyisakan satu balon. Dan saat itu juga aku dapat melihat wajah orang itu.
“oppa...”
“hana ah.. aku tau kau sangat menginginkan adegan ini kan?? Apa aku benar? Tapi maaf jika ini tak seromantis yang ada di MV kami. Tapi aku sudah berusaha dan ini untukmu” aku melihat di balon itu ada cincin putih yang cantik. Aku pun menerima balon itu.
“daan... maukah kau menikah denganku..?” aku memandangnya tak percaya dan tanpa aku sadar aku telah menganggukkan kepalaku lalu dia memelukku dan berbisik “saranghae”.
*duuaar..duaaarr..duuuaaaar* (suara kembang api)
Aku kaget dan segera melihat di atas langit ternyata banyak sekali kembali api yang menghiasi malam ini.
“gomawo oppa.. saranghae”
Kamipun lama berpandangan dan aku melihat wajahnya semakin mendekat dan mendekat lalu aku menutup mataku hingga akhirnya aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku hangat.
-End-
bagaimana?? masih abal2 kah?? terimakasih sudah mampir...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H