Hambar memang, pedas asinnya tak cukup membuat lidahku bergeliat lahap
Hanya jeda yang membuat segalanya terlumat
Menjadi gelisah yang makin resah
Meski emosi sesaat rebah
Dalam detik-detik mata yang basah
Bukan semata karena lelah
Bukan pula porsinya terlalu ruah
toh sejak matahari enggan muncul di pagi yang gerimis ini gundah lebih dulu bertandang
Tentang Nasi Kuning yang kita santap pagi ini
membawa sebagian kisah kita
bukan tentang hilang asa cinta
tapi berbicara tentang rasa yang tersimpan erat dalam kuningnya
yang menyimpan kepedihan
berasa entah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H