angin mendesak masuk pada jendela yang ditutupi kaca
menerpa wajah sekilas, seraya mengiring kepergian dari terminal menuju kepusat kota
satu persatu doa, terbang kelangit-langit malam tuk sampaikan kepada Sang Pencipta Bumi; memnohon dan meminta
sayup-sayup bunyi menyelinap di pintu qolbu hendak menangisi diri; pergi dan berpisah
lirihan suara ibu, memenuhi rongga kepala, merayap pada mata sebab pipi terasa basah
"ya bunayya, penuhi kewajiban sebagai seorang insan, tunduk dan patuh pada syariat-Nya, jauh dari orang tua bukan berati sosoknya menjadi tidak ada. ya bunanyya, kami insyaaAllah selalu berada di dekatkmu. dihatimu, apabila Allah mengizinkannya."
bawah langit, Februari 2024
11.20 wib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H