Lihat ke Halaman Asli

Hany Alia

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Uin Suka

Fried Chicken Legendaris "Cak Yunus" Jogja

Diperbarui: 12 Juni 2022   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fried chicken cak Yunus/dokpri

Yogyakarta - menyimpan sejuta keunikan, kebudayaan, dan tak lupa kulinernya. Kota yang didominasi banyak mahasiswa dan pelajar ini selalu saja mampu membuat terkesima. Apalagi dengan kuliner-kulinernya yang tak perlu menjadikan kantong para mahasiswa dan pelajar jadi kering.

Tepat di Jl.Sultan Agung, ada 'warung ngemper fried chicken cak Yunus' atau YFC (Yunus Fried Chicken) begitu banyak orang Jogja menyebutnya. Lokasinya yang strategis yakni berada kurang lebih 1 kilometer dari pusat keramaian Yogyakarta, dekat halte trans Jogja dan berada disebelah museum biologi UGM. Fried chicken disini kabarnya sudah viral sekali hingga banyak orang yang sekedar penasaran dan ngiler ingin mengicipinya.

Berdiri sejak tahun 90 an, tak heran fried chicken ini dikatakan legendaris, sebab berdirinya yang sudah sejak lama sekali. Meski diberi nama "Cak Yunus", rupanya bukan beliau perintis fried chicken viral nan legendaris ini, tetapi itu adalah nama dari anak ketiga sang perintis yaitu "Yunus" uniknya lagi sang perintis yang bernama pak Abdul Aziz ini sering dimiripkan orang-orang karena persis seperti alm pak Bondan. Sebab parasnya yang cukup lumayan mirip.

Usut punya usut, rupanya anak bernama "Yunus" itulah yang menginspirasi berdirinya usaha fried chicken yang hebat tersebut. Akhirnya muncul ide untuk menyajikan fried chicken sederhana sendiri. Siapa sangka sebab racikan fried chicken sederhana tersebut justru menjadi Gudang rezeki untuk keluarga ini.

Buka 24 jam tetapi selalu habis sebelum 24 jam, hebat sekali bukan? Serta menu fried chicken disini pun terjangkau sekali. Cukup dengan Rp.10.000 saja sudah dapat memanjakan lidah dan mengenyangkan perut pembelinya.

menu fried chicken cak Yunus/dokpri

Dengan harga Rp.10.000 saja sudah dapat nasi dan sayap ayam, lalu dengan harga Rp.11.000 sudah dapat nasi dan paha bawah, dan dengan harga Rp.12.000 sudah dapat nasi dan dada/paha atas. Tak lupa disertai sambal pedas manis matang juga irisan mentimun sebagai lalapnya. Harga yang cukup ramah untuk kantong pelajar, mahasiswa dan orang-orang tentunya.

Ayam goreng crispy cak Yunus ini dikatakan spesial atau banyak orang menyebutnya istimewa, sebuah kebetulan kesamaan sebutan dengan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Cita rasanya yang istimewa itu tadi membuat pengunjung rindu. Saking istimewanya bahkan kabarnya warung ini tak mau membuka cabang lagi.

Meski tak menawarkan tempat yang luas dan membuat pembeli betah berlama-lama disini, tetapi soal rasa, banyak pengunjung yang rela tetap mengantri dan kembali lagi kemari untuk menikmati.

Bahkan setiap harinya mampu menghabiskan 100 kilogram ayam dan pasti ludes habis. Nampaknya angka 100 kilogram saja tak cukup melihat banyaknya pengunjung yang mengantongi kata habis ketika terlalu petang datang kemari. Tak berhenti menggoreng sampai mendengar habis-goreng lagi-habis-goreng lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline