Membaca dan menulis adalah kemampuan orisinal manusia. Sampai saat ini kita tidak tahu apakah ada makhluk lain selain manusia di bumi ini yang bisa membaca. Memang ada beberapa hewan yang bisa mengenali alfabet seperti simpanse atau beberapa burung, namun kemampuan hewan itu tidak bisa dibilang sebagai "membaca" layaknya manusia. Kapasitas dan kemampuan otak manusia, memungkinkan kita untuk membaca dan menulis sebagai makhluk yang beradab.
Kita tidak tahu apakah alien juga bisa membaca atau tidak. Yang jelas, makhluk lain selain manusia bisa mengenali tanda-tanda alam seperti tanda-tanda gunung akan meletus atau banjir dan sebagainya. Namun kemampuan mereka itu tidak disebut sebagai kemampuan "membaca" dalam arti memahami arti dari kata atau kalimat. Kemampuan kognitif manusia memungkinkan kita sebagai manusia untuk membaca sesuatu yang tertulis. Sedangkan alfabet itu sendiri merupakan penemuan umat manusia yang sangat menyejarah. Penemuan alfabet itu sendiri menandai sebuah revolusi dalam kesadaran umat manusia.
Semua ini dimungkinkan oleh adanya neokorteks atau otak bahasa yang hanya dimiliki manusia. Hewan-hewan lain tidak memiliki neokorteks atau otak bahasa ini. Ada tingkatan evolusi otak. Yang pertama disebut batang otak atau reptilian brain, tingkat kedua disebut midbrain yang berisi sistem limbik, dan tingkat tertinggi disebut otak bahasa atau neokorteks. Tingkat terendah dan kedua dimiliki oleh binatang. Otak reptil dimiliki oleh komodo dan buaya. Tingkat kedua oleh binatang menyusui oleh mamalia. Manusia pun memiliki otak tingkat kedua ini. Namun neokorteks atau tingkatan tertinggi hanya dimiliki oleh makhluk bernama manusia.
Salah-satu penemuan terpenting dalam hal ini adalah penemuan 'gen bahasa' oleh tim riset ilmuwan pimpinan Dr. Anthony Monaco dari Wellcome Trust Centre for Human Genetics di University of Oxford yang dipublikasikan melalui jurnal Nature beberapa tahun lalu. Pada Januari 1989 tim tersebut berhasil mengungkapkan bahwa gangguan bicara dan berbahasa berkaitan dengan kromosom ketujuh yang ada pada manusia. Dari hasil analisis DNA yang dilakukan oleh tim dari Institute of Child Health yang dipimpin oleh Faraneh Vargha Khadem dan Marcus E. Pembrey dari Clinical Genetics and Mental Medicine, mereka menemukan adanya gen yang mereka namakan gen SPEECH-1. Tim ini lalu melanjutkan penelitiannya dan sampai pada kesimpulan tentang adanya gen tunggal yang disebut FOXP 2.
Gen FOXP2 ini sering disebut sebagai gen bahasa. Namun sebenarnya tidak hanya manusia saja yang memiliki gen ini, beberapa hewan punya. Gen ini amat penting bagi kelancaran bahasa seseorang. Sebenarnya banyak hal yang belum diketahui mengenai gen ini.
Paparan di atas membuktikan kemampuan berbahasa merupakan kemampuan khas manusia. Di dalam Alquran, Tuhan berfirman bahwa manusia dilengkapi kemampuan al-bayan yang berarti kemampuan berbahasa. Dan ini menjelaskan kenapa manusia mampu berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa mempunyai logikanya sendiri. Bahasa manusia terdiri dari bahasa lisan dan tulisan. Bahasa lisan dikomunikasikan secara oral. Sedangkan bahasa tulisan melalui huruf-huruf tertulis. Para filsuf muslim menyebut manusia sebagai hayawan al-natiq atau hewan yang berbicara.
Di dalam Alquran disebutkan bahwa Allah SWT mengajari Adam kemampuan menyebutkan nama-nama benda. Al-Khawarizmi, seorang intelektual Islam abad pertengahan, di dalam ensiklopedianya Mafatih Al-'Ulum menafsirkan kemampuan untuk menyebutkan nama-nama benda itu sebagai kemampuan untuk memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan.
Tanpa bahasa, tidak mungkin kehidupan dan peradaban manusia berkembang dengan pesat. Bahasa adalah medium penghantar pemikiran dan aspirasi manusia. Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat efektif.
Bahasa berkembang dari taraf yang paling sederhana menuju bahasa yang lebih kompleks sepertinya pada masyarakat-masyarakat yang lebih maju peradabannya. Tanpa bahasa, manusia tidak lebih baik dari hewan. Bahasa manusia mempunyai tata bahasa yang lebih baik dari bahasa hewan. Manusia adalah makhluk yang kompleks. Manusia mengutarakan pemikirannya dengan bahasa yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Bahasa adalah sarana bagi manusia untuk berpikir. Bahasa adalah medium manusia untuk menyadari kemanusiaannya
Pada perkembangannya, bahasa dan medianya selalu berubah sesuai dengan masa dan keadaannya. Pada mulanya, bahasa bersifat oral lalu kemudian menjadi lebih terstruktur. Penemuan alfabet meningkatkan kemampuan kognitif manusia. Sirkuit-sirkuit syaraf di otak manusia berubah dengan perubahan kemampuan berbahasa. Otak manusia yang bisa membaca dan menulis berbeda dengan orang yang tidak bisa membaca dan menulis.
Perkembangan alfabet memungkinkan perkembangan kepribadian manusia secara lebih utuh. Alfabet memungkinkan berkembangnya intelektualitas manusia lebih jauh lagi. Arus informasi beredar lebih lancar di dalam masyarakat. Pada mulanya alfabet dianggap sakral di dalam sebuah masyarakat.