Lihat ke Halaman Asli

Hanvitra

Penulis Lepas

Citra Minangkabau dalam Novel “Persiden” Karya Almarhum Wisran Hadi

Diperbarui: 19 Maret 2016   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Identitas Buku

Judul Novel          : “Persiden”

Penulis                 : Wisran Hadi

Pengantar             : Sapardi Djoko Damono

Penerbit                : PT. Bentang Pustaka

Tebal Buku           : xvi + 380 hlm.

Tahun Terbit        : 2010

 

Minangkabau tak habis-habisnya dieksplorasi untuk karya sastra, film, dan musik. Negeri yang tak terlalu luas ini bagaikan surga bagi pecinta sastra dan kebudayaan. Keunikan alam dan budaya mengundang decak kagum bagi orang luar. Selain itu, karakter orang Minangkabau yang khas kadang membuat geleng-geleng kepala orang-orang dari suku lain.

Novel “Persiden” karya almarhum Wisran Hadi  yang diterbitkana tahun 2010 kembali menghadirkan permasalahan  orang Minangkabau. Setiap puak di Minangkabau mempunyai permasalahan sendiri. Bagaimana orang Minangkabau beradaptasi dengan perubahan sosial yang hampir-hampir saja mengguncang psike (jiwa) orang Minangkabau.

Novel “Persiden” karya almarhum Wisran Hadi patut diapresiasi untuk mengetahui bagaimana sebenarnya orang Minangkabau menghadapi globalissi. Novel ini sebenarnya bercerita mengenai perebutan rumah gonjong milik satu kaum yang dikuasai oleh Cik Inan adik wanita terakhir dari lima bersaudara. Keempat kakaknya adalah laki-laki semua. Pembaca hendaknya jangan lupa bahwa adat Minangkabau itu matrilineal yang mengambil garis kesukuan dari ibu. Perempuan Minangkabau biasanya diperlakukan lebih istimewa dibandingkan kaum  lelaki. Namun semua keputusan adat diambil oleh saudara lelaki ibu yang dipanggil mamak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline