Lihat ke Halaman Asli

Hanif Adnan

Bukan siapa siapa

Senyum yang Terkikis

Diperbarui: 8 Agustus 2022   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SENYUM YANG TERKIKIS

Teori senyum itu mudah
Pojokan kanan bibir ditarik jempol
Pojokan kiri ditarik jari telunjuk
Itu kata si motivator 

Ah.. bukankah itu senyum kemunafikan
Senyum yang tidak menggambarkan kebahagiaan dari hati
Otot-otot muka tidak mengalirkan listrik kegembiraan
Senyum dalam duka hanya yang tertampilkan

Aku tersenyum di balik jendela
Melihat anak-anaku mengejar anak ayam
Dan ganti dikejar oleh induk anak ayam yang marah
Sungguh betapa lucunya
Tapi tiba-tiba air mataku menetes
Tak mengharapkan senyum keriangan ini berakhir untuk esok, lusa dan tahun depan

Nak.. ingin rasanya tangan ini memeluk dan melindungi selalu

Tapi di sana dan di sana darah tertumpah
Di tanah yang sudah malas menumbuhkan pohon rindang

Konstelasi dunia yang cepat berubah
Simpul-simpul potensi konflik dunia yang mulai membara
Peperangan yang sudah terjadi dan akan terjadi
Perekonomian dunia yang menurun tajam

Kepala ini tertunduk pasrah
Bertaqorrub pada Allah Jalla Jalaluh
Bersholawat pada Muhammad Rasulullah
Agar selalu hati ini selalu tersenyum.

Karya: Hanvincy Adnov Hanif Adnan
Bantul, 8 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline