Lihat ke Halaman Asli

Hanif Adnan

Bukan siapa siapa

Cinta

Diperbarui: 10 Agustus 2021   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CINTAPenuh ketelatenan yang beralaskan peluh dan air mata
Mengukir kalimat puisi indah yang belum terucap
Menjadi prasasti di tembok monumen titanium

Tapi akhirnya..
Big bang meluluh lantakkan monumen yang sulit terbangun
Menjadi puing-puing sampah peradaban

Mengapa harus bernafsu merengkuh majasi ketika hakiki adalah tujuan
Mengapa harus bernafsu merengkuh pujian ketika ridho adalah utama
Padahal cintamu kepada kami tak terbatas Yaa Rosulullah Muhammad

Aku malu..

      Karya: Hanvincy Adnov Hanif Adnan
      Yogyakarta, 10 April 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline