Lihat ke Halaman Asli

Hanif Adnan

Bukan siapa siapa

Truk Tua

Diperbarui: 13 April 2020   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Wiper yg mulai aus itu terlalu sering menyeka guyuran air mata hujan
Waktu, tempat dan jalan yg dilalui terlalu terjal
Tapi land cruiser menganggap kejadian2 itu adalah hal yg wajar dengan menjelaskan pakai kecerdasan yg dimiliki

Truck tua itu terlalu polos
Truck tua itu terlalu menggunakan nurani
Walaupun nafas hitam pekat keluar melewati jalan naik dan terjal
Ketika ia melihat, menghirup dan menyentuh kedasyatan tsunami, gempa dan gunung meletus bahkan yang terakhir covid-19

Betul.. Waktu, tempat dan jalan yg dilalui terlalu terjal..
Betul.. Belum pernah generasi2 sebelumnya mengalami kedasyatan kejadian2 itu

Ini tidak wajar..

Debu2, comberan dan semua kotoran yang terciprat  menempel karena terlalu banyak jalan dosa yang dilalui
Mungkin karena itulah aku harus mengalami

Yaa Allah..
Jujur walau banyak dosa tapi dalam hatiku tidak terbesit sedikit pun menyekutukan Engkau dengan yang lainnya

Nafas hitam yang pekat itu terus melaju
Ditujuan akhir harapan
Untuk dapat menjalani tujuh putaran
Bermuhasabah di padang Arafah

Walaupun di Rumah Engkau sekarang sepi
Tujuh putaran sempat terhenti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline