Siapa yang tidak menginginkan memiliki wajah cantik dan tampan? Tentunya setiap orang menginginkan hal tersebut bukan? Cantik ataupun tampan itu relatif, setiap orang memilki penilaian yang berbeda-beda. Cantik ataupun tampan sebenarnya tidak harus diukur dari warna kulit yang umumnya di Indonesia menilai bahwa cantik itu harus putih. Padahal warna kulit orang Indonesia memiliki ciri khas lo yaitu warna kulit kuning langsat dan juga sawo matang. Meskipun warna kulit ini tergolong tidak mudah terbakar, namun mudah menjadi gelap akibat terpapar sinar matahari. Pasti kalian tahu kan orang bule senang dan beranggapan bahwa kulit berwarna coklat dan eksotis memberi kesan seksi, cantik, dan terlihat lebih sehat. Kita tahu bahwa rata-rata sekarang, orang berlomba-lomba menginginkan wajah yang mulus dan putih dengan cara yang instan. Mereka tidak menyadari apakah yang dilakukan itu aman dan sehat. Dr. Michael Reo mengatakan indikasi kulit yang sehat yaitu memiliki warna kulit yang cerah dan merata, lembab, halus, bebas noda, kencang dan kenyal. Semua itu dapat terwujud secara optimal dengan perawatan dari luar dan dalam. Perawatan dari dalam misalnya menjalankan pola hidup yang sehat serta mengkonsumsi suplemen. Sedangkan perawatan dari luar misalnya menggunakan skincare secara rutin, menutrisi kulit, serta melindungi dan menjaga kulit dari paparan sinar matahari.
Banyak yang belum tahu bahkan menganggap remeh tentang perawatan kulit. Sebagai contoh adalah sunscreen (tabir surya). Sunscreen (tabir surya ) adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari pengaruh sinar UV dari matahari yang dapat merusak kulit. Bagi sebagian orang tampil cantik dan tampan adalah tujuan mereka. Di zaman yang semua di lihat dari parasnya ternyata banyak yang belum mengetahui pentingnya merawat kulit yaitu dengan menggunaan sunscreen. Tidak hanya perempuan saja yang wajib merawat kulit, laki-laki pun memiliki kewajiban merawat kulit. Sayangnya, mereka terkadang lupa bahwa sunscreen adalah produk yang wajib dipakai. Alasan yang biasanya muncul adalah malas karena ribet, timbulnya jerawat setelah penggunaan, dan merasa tidak beraktifitas di luar ruangan yang berhadapan langsung di bawah terik matahari. Apapun alasannya diatas jangan ditiru ya! Itu salah besar. Mengapa salah?
1. Karena alasan malas dan ribet
Memakai sunscreen tidak ribet sama sekali karena mudah diaplikasikan dan tidak membutuhkan waktu lama. Jika sudah terbiasa pasti merasa sayang jika tidak menggunakannya. Jika merasa ribet karena sunscreen itu lengket, carilah bahan yang mengandung essence yang ringan. Cari sampai ketemu yang membuat kulitmu nyaman. Buat yang masih bingung memakai sunscreen yaitu takarannya 2 ruas jari full. Jangan lupa juga untuk reapply setiap 2-3 jam sekali karena sunscreen bisa hilang karena karingat dan aktifitas
2. Timbulnya jerawat
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, Alisa Agustine menjelaskan, penggunaan sunscreen yang tidak tepat dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori sehingga dapat menyebabkan munculnya jerawat baru. Penggunaan sunscreen yang tidak tepat juga dapat menyebabkan iritasi dan sehingga jerawat menjadi meradang. Untuk itu perlu dilakukannya pemilihan sunscreen yang tepat.
3. Merasa tidak melakukan aktifitas di luar ruangan
Siapa yang masih beranggapan seperti ini? Jangan seperti ini ya. Meskipun di dalam ruangan, tidak kemana-mana, di rumah saja, ataupun mendung, memakai sunscreen itu wajib. Dilansir dari alodokter.com bahwa sinar UV dari matahari masih bisa masuk ke dalam ruangan melalui jendela atau kaca dan memapar kulitmu. Lebih parahnya lagi, paparan sinar UV lama kelamaan bisa menyebabkan penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Meskipun saat ini belum ada efek buruk yang dirasakan secara langsung, tetapi hal ini akan terasa mengganggu di masa mendatang. Dilansir dari cnnindonesia.com, Berikut 5 permasalahan kulit apabila tidak rajin menggunakan sunscreen.
1. Penuaan dini
Jangan melewatkan menggunakan sunscreen saat beraktivitas aik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. hal ini memberi dampak pada elastisitas kulit, garis-garis halus, dan juga kerutan rentan muncul sehingga kulit terlihat kurang kencang.