Kata duri jangan mendekatiku itu akan menyakitimu
Kataku aku akan mendekatimu, sepertinya jika aku yang terluka kau juga akan terluka, dirimu patah karena terlalu ku tekan
Sebenarnya semuanya tentang keusangan yang telah ada
Kau terlalu memesona bagiku
Aku mengenalimu ulat yang berduri, dan sekarang kau kupu-kupu yang berseri
Aku menyukai kupu-kupu, berwarna pink, hinggap di bunga kuning dan bertebangan hinggap lagi di bunga ungu
Ahhhh, aku suka memperhatikanmu
Satu, dua, tiga daaaann Hap........
Lagi lagi kamu tak mau ku tangkap
Lagi lagi kamu takut bulumu terhempas dan tak memesona lagi
Semuanya salah,
Kupu-kupu pergi karena ia tak ingin kau yang menangkapnya, tetapi ia yang menangkap kau
Menempel di hidung, di baju dan berputar-putar
Dan menempel pada Mawar merah
Aku mengingatnya, jangan menempel pada bunga itu, kau akan terluka. Kataku.
Benar, kupu-kupu terpeleset menancap duri
Hilang mati tak terhempas
Ku ambil, ku sanjung dan ku nyanyikan
Ku bawa pulang, letakkan di buku, kering, kusam dan usang.
***
Malang, 24 Maret 2019
kupuku kubukukan menjadi kupu keringku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H