Lihat ke Halaman Asli

Ketahanan Alam: Beradaptasi dengan Perubahan Lingkungan dan Ekonomi

Diperbarui: 28 September 2024   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ketahanan Alam: Beradaptasi dengan Perubahan Lingkungan dan Ekonomi

Ketahanan, kemampuan untuk pulih atau beradaptasi dalam menghadapi tantangan, merupakan karakteristik inti sistem alam. Ekosistem, spesies, dan komunitas telah berevolusi untuk bertahan meskipun terjadi fluktuasi lingkungan, sementara masyarakat bergantung pada ketahanan alam untuk menjaga stabilitas ekonomi. Ketika iklim berubah, habitat terdegradasi, dan perekonomian berfluktuasi, memahami ketahanan alam menjadi hal yang sangat penting. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana ekosistem beradaptasi terhadap tekanan lingkungan dan ekonomi, keterkaitan antara sistem alam dan manusia, serta strategi untuk meningkatkan ketahanan di kedua bidang tersebut.

Ketahanan Ekologis: Kapasitas Adaptif Ekosistem

Ketahanan ekologi mengacu pada kemampuan ekosistem untuk menyerap gangguan—seperti kebakaran hutan, kekeringan, atau polusi—sambil tetap mempertahankan fungsi dan proses penting. Contoh utama ketahanan ekologi meliputi:

Ekosistem Hutan: Hutan adalah ekosistem penting yang menunjukkan ketahanan luar biasa. Misalnya, setelah kebakaran hutan, beberapa spesies pohon seperti pinus beradaptasi untuk melepaskan benih sebagai respons terhadap panas, sehingga memungkinkan pertumbuhan baru setelah gangguan tersebut. Siklus alami nutrisi dan pemulihan air membantu peremajaan hutan, mencegah keruntuhan ekologi dalam jangka panjang.

Terumbu Karang: Terumbu karang, meskipun sensitif terhadap perubahan suhu dan keasaman air, dapat menunjukkan ketahanan melalui keragaman genetik dan hubungan simbiosis dengan alga. Namun, ketahanan mereka sedang diuji karena perubahan iklim yang cepat, pemanasan laut, dan campur tangan manusia.

Lahan Basah: Lahan basah dapat beradaptasi terhadap banjir dan perubahan ketinggian air, menjadikannya penting untuk pengelolaan banjir dan menjaga keanekaragaman hayati. Hutan bertindak sebagai penyangga terhadap fluktuasi lingkungan, seperti gelombang badai atau kekeringan.

Dampak Manusia: Perubahan Ekonomi dan Ketahanan Alam

Meskipun sistem alam menunjukkan ketahanan yang melekat, aktivitas manusia sering kali menguji batas kemampuan tersebut. Pembangunan ekonomi, ekspansi pertanian, dan industrialisasi dapat menyebabkan kerusakan habitat, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi, sehingga melemahkan ekosistem. Selain itu, tekanan ekonomi—seperti meningkatnya permintaan akan sumber daya alam—dapat menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap hutan, perikanan, dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi ketahanan hutan dalam jangka panjang.

Contoh Stres Lingkungan Akibat Manusia:

Deforestasi: Perluasan pertanian dan urbanisasi menyebabkan deforestasi, mengurangi keanekaragaman hayati dan kemampuan hutan untuk menyerap karbon, sehingga meningkatkan kerentanan ekosistem terhadap perubahan iklim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline