Lihat ke Halaman Asli

Pasang Surut Teori Evolusi

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

-Analogi Evolusi

evolusi bisa didefinisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan, seperti perubahan dari sederhan menjadi kompleks. Perubahan itu biasanya dianggap bersifat lambat laun.Paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi tersebut adalah evolusionisme yang berarti cara pandang yang menekankan perubahan lambat laun menjadi lebih baik atau lebih maju dari sederhana ke kompleks .Sebagai kebalikan dari evolusi adalah revolusi yang berarti perubahan yang cepat.

Pertanyaan besar yang hingga kini tetap dilontarkan adalah apakah benar atau seberapa jauh perilaku manusia dapat dijelaskan oleh hereditas , suatu konsep yang melekat pada Evolusionisme. Meskipun pertanyaan itu diajukan tidak ada persoalan pada  pandangan bahwa kebudayaan itu berevolusi.

Untuk menjawab pertanyaan di atas kita harus ingat bahwa bekerjanya seleksi alam membutuhkan tiga syarat yang harus dipenuhi (Ridley :1991 )

1. Seleksi alam memerlukan variasi agar bisa bekerja

2.Harus ada Reproduksi Deferensial

3.Harus ada mekanisme untuk menduplikasi unsur Adaptif

Kemudian muncul pertanyaan lain , Apakah ketiga syarat ini berlaku bagi perilaku budaya ? Bagaimana evolusi kebudayaan menyerupai atau tidak dengan evolusi biologi?

Dalam evolusi biologi , variabilitas berasal dari rekombinasi genetik dan mutasui . dalam evolusi kebudayaan , variabilitas datang dari rekombinasi perilaku yang dipelaajari dan dari penemuan-penemuan (invention). Kebudayaan tidaklah tertutup atau terisolasi secara reproduktif seperti halnya spesies. Suatu spesies tidak bisa meminjam unsur genetika dari spesies lain , tapi kebudayaaan dapat meminjam hal baru dan perilaku dari budaya lain.

Selama spesies manusia terus eksis , tidak ada alasan seleksi alam atas ciri0ciri biologi dan kebudayaan akan berhenti.Namun, evolusi tergantung pada aneka ragam perubahan yang kerap kali tidak bisa diprediksi dalam hal lingkungan fisik dan sosial (Jolly, 1989 ; Ridley , 1991)

Dalam Antropolodi ada empat alur besar pemikiran evolusionis yakni unilinier , universal, dan multilinier ditambah neo-darwinisme. Tiga alur pertama adalah pendekatan gradualis dengan label unilinier , universal dan multilinier . Neo-Darwinisme datang dengan cara lain , yakni berasal dari sosiobiologi pada tahun 1970-an dan yang setipe hingga pendekatan-pendekatan yang lebih mutakhir terhadap asal usul kebudayaan simbolik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline